Seluruh Dosen di UIN Raden Fatah Harus Berpendidikan S3

PEMBINAAN ----- Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof Sirozi, didampingi jajaran pimpinan universitas saat memberikan pembinaan kepada para CPNS angkatan 2017 dan 2018. (FOTO: SS1.YANTI)

Palembang, SumselSatu.com

Sebagai tenaga pengajar, para dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang didorong untuk terus meningkatkan keilmuan. Hingga akhirnya nanti, seluruh dosen yang mengajar di perguruan tinggi ini memiliki pendidikan S3 atau bergelar doktor.

“Para dosen dan pegawai sangat diharapkan dapat memberikan dan mengangkat nama baik institusi kita, disamping itu kita juga harus fokus dan tingkatkan kualitas keilmuan dan semua dosen harus S3,” ujar Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Drs. HM Sirozi, MA, PhD saat berbicara di hadapan 58 dosen baru dan tiga orang pegawai jabatan fungsional tertentu (JFT) baru pada kegiatan pembinaan terhadap calon pegawai negeri sipil (CPNS) angkatan 2017 dan 2018, Rabu (13/2/2019), di gedung Rektorat UIN Raden Fatah.

Menurut Sirozi, para dosen dan pegawai yang baru diterima ini merupakan berkah bagi civitas akademika UIN Raden Fatah.

“Harapannya terhadap kita semua, termasuk dosen dan pegawai baru, dapat menjalankan amanah dan memberikan kontribusi terbaik bagi UIN Raden Fatah. Untuk pengembangan sumber daya manusia yang ada kita meningkatkan kualitas keilmuan dan harus bagi yang belum S3 untuk ikut program doktoral,” tegas Sirozi.

Adapun CPNS dosen angkatan 2017 berjumlah 16 orang dan angkatan 2018 ada 42 orang sehingga total 58 orang dosen, ditambah tiga orang pegawai JFT.

Wakil Rektor II, Dr. Zaenal Berlian, MM, DBA juga memberi arahan serupa yakni untuk meningkatkan jenjang pendidikan S3.

“Para calon dosen dapat melanjutkan pendidikannya, jangan berhenti di jenjang S2 atau magister saja, tetapi harus  lanjut ke jenjang S3 karena kalian adalah calon-calon pemimpin masa depan UIN Raden Fatah Palembang,” ujar dia.

Sementara Kepala Biro AAKK, Mirwan Fasta, SAg, MSi mengatakan, jangan sampai ada jarak dan jurang pemisah di antara staf pegawai dan dosen.

“Kalau kita lihat selama ini ada jurang pemisah antara tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan (pegawai), tapi untuk saat ini saya yakin tidak ada lagi pemisah antara keduanya karena sudah menjadi saling keterikatan antara satu sama lain, dan untuk penghasilan serta pendapatan telah setara,” ujar dia. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here