Tokyo, Sumselsatu.com – Menteri Pertahanan Jepang, Tomomi Inada, mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri Inada ini dilakukan setelah serangkaian skandal, termasuk soal penanganan dokumen militer, melanda dirinya.
Dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (28/7/2017), wanita berusia 58 tahun ini menyatakan dirinya telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri Shinzo Abe. Inada sendiri selama ini disebut sebagai orang kepercayaan PM Abe.
“Saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Menteri Pertahanan,” ucap Inada dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertahanan Jepang.
“Saya menyerahkan pengunduran diri saya kepada perdana menteri dan telah diterima,” imbuhnya.
Inada ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan Jepang sejak Agustus 2016, saat dirinya disebut-sebut menjadi calon pemimpin selanjutnya. Inada dan Abe sama-sama memiliki pandangan nasionalis yang kuat.
Skandal Laporan Militer
Namun selama beberapa tahun terakhir, Inada dilanda serangkaian kontroversi, termasuk soal penanganan dokumen laporan tentara Jepang yang menjadi pasukan penjaga perdamaian di Sudan Selatan. Laporan itu menyebut situasi di Sudan Selatan semakin memburuk.
Kementerian Pertahanan yang dipimpin Inada dituding sengaja menutupi laporan-laporan itu, yang dianggap membahayakan tentara-tentara Jepang yang bergabung menjadi pasukan perdamaian di Sudan Selatan. Skandal ini turut berkontribusi dalam menurunnya dukungan publik untuk PM Abe.
Namun di sisi lain, pengunduran diri Inada ini disebut menjadi pukulan keras untuk pemerintahan PM Abe. Dalam pernyataan terpisah, PM Abe menyampaikan permohonan maaf ke publik atas pengunduran diri Inada.
“Saya meminta maaf dari lubuk hati terdalam kepada rakyat atas situasi ini, saat seorang menteri mengundurkan diri. Seluruh tanggung jawab ada pada saya, perdana menteri, dalam penunjukan menteri kabinet,” ujar PM Abe kepada wartawan setempat, setelah Inada mengumumkan pengunduran dirinya. (min/dtc)