Palembang, SumselSatu.com
Spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap anarkisme terpasang di sejumlah tempat di Kota Palembang. Sejumlah warga sepakat dengan isi dari spanduk-spanduk itu.
“Karena spanduk itu untuk mengingatkan masyarakat yang ikut demo, supaya tidak membuat kerusuhan di Palembang,” ujar Guntur (34) warga Kecamatan Plaju, Palembang, ketika dibincangi SumselSatu.
Hal senada juga disampaikan Siti (47) warga Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Palembang. Perempuan berhijab itu mengatakan, menyampaikan aspirasi atau pendapat dilindungi undang-undang, tetapi jangan sampai membuat kerusuhan.
“Bagus spanduk itu, unjukrasa boleh, tapi jangan anarkis,” kata Siti.
Pantauan SumselSatu, Senin (26/10/2020), spanduk-spanduk itu bertuliskan ‘Warga Sumsel Menolak Aksi Anarkisme’, ‘Perbuatan Anarkis Merugikan Masyarakat Sumsel’.
Spanduk yang terpasang di jembatan penyeberangan yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di dekat Masjid Agung, Palembang, bertuliskan ‘Jangan Bawa Anarkisme ke Sumsel’. Di bawah tulisan itu, adapula tulisan #Save_Sumsel, #Sumsel_Damai.
Anarkisme adalah ajaran (paham) yang menentang setiap kekuatan negara atau teori politik yang tidak menyukai adanya pemerintahan dan undang-undang. #nti