Tahun 2020, Sumsel Miliki Politeknik Akamigas

Palembang, SumselSatu.com

Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berencana membangun sebuah Politeknik Akamigas di tahun 2020. Kepastian ini diungkapkan Gubernur Sumsel Herman Deru di Griya Agung, Kamis (4/4/2019) usai dia melakukan pertemuan terbatas dengan Direktur Politeknik Energi dan Akamigas, Cepu, Prof Dr Perry Burhan,  yang diutus menindaklanjuti instruksi Menteri ESDM Ignasius Jonan beberapa waktu lalu.

“Politeknik Akamigas ini sebenarnya dialokasikan oleh Kementerian ESDM untuk Provinsi Sumsel. Tapi karena Walikota Prabumulih berminat dan serius bahkan sampai menyiapkan lahan, maka saya sebagai Gubernur yang punya kewenangan menyetujui Politeknik Akamigas dibangun di Kota Prabumulih,” tegas Herman Deru.

Menurut Herman Deru, ia mengakomodir keinginan Walikota Prabumulih tak lain agar pembangunan merata di Sumsel dan tak berkutat hanya di Kota Palembang saja. Terlebih Prabumulih juga merupakan kota yang cukup strategis sebagai lalulintas produk gas dan Minerba baik produksi maupun penjualannya.

“Ini tidak main-main anggarannya infrastrukturnya sangat besar Rp150 miliar,” ujarnya.

Menurut HD, masyarakat Sumsel harus bangga dengan alokasi yang diberikan oleh Menteri ESDM ini karena banyak daerah lain yang ingin tapi belum disetujui salah satunya Kalimantan. Keberadaan Politeknik Akamigas ini diharapkan jadi destinasi studi di sektor minyak dan gas yang menjadi tujuan para lulusan SMA di Sumsel dan nasional.

“Lulusan nya nanti sudah kita dukung dengan Perda penyerapan tenaga lokal, dan Perda itu sudah disetujui. Jadi jangan takut lulusan ini bisa ditampung perusahaan migas yang beroperasi di Sumsel,” jelasnya.

Saat ini berdasarkan data Dinas Pertambangan dan ESDM sedikitnya ada 131 pembukaan tambang serta 48 perusahaan migas di Sumsel.

“Ini tentu akan jadi peluang kerja bagi para lulusan. Selama ini tenaga kerja di sektor itu banyak dari luar daerah, ” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Politeknik Energi dan Akamigas, Cepu, Prof Dr Perry Burhan mengatakan, kedatangannya kali ini menindaklanjuti instruksi Menteri ESDM di Prabumulih akhir Maret lalu. Saat ini pihaknya sudah melakukan fisibility study (FS) untuk diajukan ke Kemenristek Dikti agar mendapatkan izin.

“Untuk tahap awal minimal ada 3 Prodi yang disiapkan. Ini yang sedang kita cari mana yang paling cocok. Ini akan menjadi Politeknik Migas yang kedua setelah Cepu. Ini sejarah untuk Sumsel,” jelasnya.

Untuk tahap awal lanjut Perry Burhan jika FS ini selesai (sekitar 2-3 bulan) kita akan siapkan pembangunan yang diperkirakan akan dimulai tahun 2020. Setelah itu baru persiapan perekrutan dosen-dosen baru.

“Prodinya tidak jauh dari migas. Jadi inti utamanya pengolahan migas dan petro kimia artinya hilir dari migas termasuk mengebor minyak mentah menjadi bahan bakar,” jelasnya.

“Akreditasi untuk tahap awal ini biasanya C. Setelah beberapa tahun baru kemudian ditingkatkan,” pungkas dia. #ari

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here