Jakarta, SumselSatu.com
Menjelang penghujung tahun 2017, kinerja pasar finansial Indonesia masih menunjukkan arah positif. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memperkirakan tren positif ini masih akan terus berlanjut di tahun 2018.
Namun, sebagian kalangan investor mulai khawatir dengan tahun 2018. Pasalnya, ada dua agenda politik pada tahun depan, yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada 27 Juni 2018 dan kampanye pemilu presiden yang akan dimulai 13 Oktober 2018.
Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist MAMI menyarankan investor untuk tetap tenang. Alasannya, kondisi perekonomian Indonesia dan global sangat kondusif.
“Kami memperkirakan di tahun 2018 justru akan terjadi peningkatan aktivitas perekonomian, yang didukung oleh faktor domestik dan global,” ujar Katarina dalam pernyataannya, Selasa (12/12/2017).
Baca juga: Pasar Modal Waspadai Penarikan Dana di Tahun Politik
Faktor pendukung dari domestik adalah adanya pengeluaran anggaran Pilkada dan pemilu, peningkatan subsidi pemerintah, dan peningkatan belanja pemerintah, termasuk untuk persiapan pesta olahraga Asian Games.
“Beragam hal tersebut akan membantu meningkatkan kinerja emiten yang berorientasi ke pasar domestik,” jelas Katarina.
Faktor pendukung dari global pun berperan dalam meningkatkan kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2018. Dia memperkirakan pemulihan ekonomi global masih akan terus berlanjut di 2018.
Kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat menjadi daya tarik untuk mengembalikan minat investor asing ke Indonesia, setelah pada periode 2017 terjadi outflow atau arus modal keluar yang cukup besar di pasar saham.
”Ini akan menunjang kenaikan harga saham, dimulai dengan emiten-emiten berkapitalisasi pasar besar,” jelas Katarina.
Kondisi menjelang pemilu presiden kali ini pun sangat berbeda dengan tiga periode sebelumnya. Kali ini, di tahun 2018 atau satu tahun jelang pemilu, kondisi perekonomian global sangat kondusif.
Adapun pada tahun 2003 atau setahun menjelang pemilu 2004, perekonomian global baru mulai pulih dari kejatuhan dot-com era dan 9/11 di AS.
Setahun menjelang pemilu 2009, dunia sedang dilanda krisis global, dan satu tahun menjelang pemilu 2014, Asia sedang dilanda ‘demam’ akibat US Taper Tantrum.