Baghdad, Sumselsatu.com – Angkatan Darat Irak mengklaim telah berhasil merebut Masjid Agung Nuri di Mosul, pada Kamis (29/6/2017). Masjid yang telah berusia 850 tahun tersebut menjadi simbol bagi eksistensi ISIS, mengingat, di tempat itulah kelompok teroris tersebut memproklamasikan kekalifahannya tiga tahun lalu.
Dengan keberhasilan merebut masjid bersejarah itu maka militer Irak mendeklarasikan kehancuran ISIS delapan bulan setelah operasi merebut Mosul digelar.
“Negara fiktif mereka sudah hancur,” kata juru bicara AD Irak Brigadir Jenderal Yahya Rasool kepada stasiun televisi pemerintah Irak.
Meski demikian, baku tembak masih berlangsung secara sporadis antara anggota ISIS yang tersudut di kota tua Mosul dengan militer Irak.
Masjid Al-Nuri dan menara miring Al-Hadba merupakan ciri khas kota Mosul dan memegang sejarah penting dalam pendudukan ISIS di Irak.
Pada 2014, Abu Bakr al-Baghdadi muncul dalam sebuah ibadah shalat Jumat tak lama setelah ISIS merebut kota terbesar kedua di Irak itu.
Di masjid itulah Al-Baghdadi meminta semua umat Muslim menuruti perintahnya. Itulah satu-satunya kemunculan publik Abu Bakr al-Baghdadi.
Pada 21 Juni lalu, anggota ISIS meledakkan sebagian masjid itu dan menara miringnya sebagai upaya menghambat laju pasukan Irak.
Sementara itu, para pejabat Irak dan koalisi termasuk PM Haider al-Abadi menyebut, penghancuran masjid itu merupakan deklarasi kekalahan ISIS.
Namun, hancurnya menara miring yang dibangun pada abad ke-12 itu membuat sebagian besar warga Irak terkejut.
Penghancuran menara itu sebenarnya sudah bisa diprediksi karena para komandan ISIS mengatakan tak akan membiarkan pasukan Irak menjadikan masjid itu sebagai simbol kemenangan mereka.
Pasukan ISIS saat ini masih menduduki distrik terakhir Mosul yaitu Kota Tua. Diduga terdapat 100.000 orang warga sipil yang terjebak di Kota Tua dan digunakan sebagai tameng hidup oleh ISIS.
Kota Tua dipenuhi jalan-jalan sempit dengan warga yang padat. Sehingga operasi militer ke distrik itu akan sangat sulit. (min/kcm)