Jakarta, SumselSatu.com – Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono meresmikian The Yudhoyono Institute (TYI), di Djakarta Theater, Kamis malam (10/8). Putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didapuk sebagai direktur eksekutif lembaga tersebut.
“Lahirnya lembaga semacam ini meniru budaya politik di Amerika Serikat,” kata pengamat politik dari LIPI, Lili Romli, Senin (14/8/2017) dikutip dari detikcom.
Hanya saja, dia mengkritik posisi SBY yang notabene masih menjadi pimpinan partai politik. Posisi tersebut sangat riskan dan membuat TYI mudah tergelincir ke dalam politik praktis meski secara formal sudah ditegaskan tak akan merambah ke bidang itu. Sebab keterlibatan dalam politik praktis dapat membahayakan lembaga itu karena fungsinya hanya bakal menjadi alat kepentingan.
“Kami berharap SBY ini membangun dalam konteks itu, bukan hal politik. Apalagi instrumen politik. Bukan ranahnya apalagi dan akan membuat lembaga ini sekedar menjadi instrumen saja,” ujar Romli.
Juru bicara TYI, Ni Luh Putu Caosa Indryani menyatakan sebagai lembaga kajian independen fokus pada isu strategis nasional dan internasional.
“Kami non-politik praktis,” ucap Caosa. (min)