Palembang, SumselSatu.com
Tim Pemantau Kesehatan Hewan Kurban Kota Palembang Tahun 2017 dipimpin Wakil Walikota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda, melakukan pemantauan hewan kurban di tempat penjualan di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Selasa (22/8/2017).
“Alhamduliilah setelah kami periksa tadi tidak ada kendala, hanya saja sapi-sapi yang diperdagangkan banyak kurang berat saja, namun itu idak masalah,” ujar Finda –sapaan akrab Fitrianti Agustinda- didampingi Kepala Dinas Peternakan Ketahanan Pangan Palembang Harey Hadi kepada wartawan.
Kabidkesmafet Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Palembang drh Desi CM, MSi, mengatakan, pihaknya tidak menemukan adanya hewan kurban yang terjangkit penyakit terlalu parah. Penyakit yang ada tergolong biasa, seperti cacingan, mencret, serta pupil mata putih.
“Untuk penyakit yang tergolong berat, seperti antraks, Insya Allah tidak terjangkit diantara hewan kurban yang akan dijual di tempat ini, kemudian di tempat yang lain juga mudah-mudahan tidak ada yang terjangkit penyakit seperti demikian,” kata Desi.
Dia menambahkan, proses penggemukan atau penambahan berat badan hewan kurban membutuhkan waktu tiga sampai enam bulan. Pihaknya akan berupaya menambah asupan makanan hewan kurban serta memberikan vitamin minimal satu minggu sebelum Hari Raya Idul Adha.
Dia mengatakan, penyakit yang diderita hewan kurban akan diobati, serta diberikan gizi dan vitamin tambahan agar masyarakat yang membeli kelak tidak merasa dirugikan.
“Kami dari Dinas Pertanian sekarang sudah membentuk tim di berbagai kecamatan, tim tersebut jumlahnya 40 orang dan dinamakan Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP. BPP ini kami sebar di empat kecamatan, yakni BPP Kecamatan Sekojo, Gandus, Talang Jambi, dan Seberang Ulu. Tugas dari tim ini untuk mendeteksi penyakit dari hewan kurban yang dijual di setiap kecamatan maupun kelurahan,” terang Desi. #yud