Paris, SumselSatu.com – Presiden Prancis Emmanuel Macron menuai kritikan. Ini terjadi setelah sebuah majalah Prancis membocorkan biaya selangit yang harus dibayar negara untuk keperluan makeup alias rias wajah Macron.
Menurut majalah Le Point, presiden berumur 39 tahun itu telah menghabiskan dana 26 ribu euro atau sekitar Rp 414 juta untuk keperluan makeupnya sejak mulai menjabat tiga bulan lalu. Seluruh biaya tersebut ditanggung oleh warga Prancis pembayar pajak.
Menurut Le Point seperti dilansir The Washington Post, Sabtu (26/8/2017), pihak istana kepresidenan Istana Elysee telah membayar jasa seorang penata rias, yang diidentifikasi sebagai Natacha M untuk dua kesempatan: yang pertama sebesar 10 ribu euro dan kemudian kesempatan kedua sebesar 16 ribu euro. Biaya tersebut dikeluarkan untuk merias wajah presiden sebelum konferensi-konferensi pers, kemunculan di depan publik dan sejumlah acara kunjungan ke luar negeri.
Tak ayal berita tersebut menuai kritikan berbagai pihak. Apalagi besarnya pendapatan rata-rata warga Prancis adalah 25 ribu euro per tahun.
“Ketika rakyat Prancis masih kesulitan, presidennya menghabiskan 23 kali upah gaji minimum untuk wajahnya,” cetus Florian Philipot, politisi dari partai Front National yang berhaluan kanan jauh.
“Imej Prancis sekali lagi dipermalukan. Dengan 26 ribu euro untuk makeup per tiga bulan, Macron telah menjadi bahan tertawaan seluruh planet,” tulis Francois Asselineau, seorang mantan calon presiden dalam postingannya di Twitter.
Tak lama setelah berita tersebut pertama kali bocor ke media pada pada Kamis (24/8) waktu setempat, juru bicara Istana Elysee mengumumkan di stasiun televisi bahwa biaya tersebut selanjutnya akan dikurangi secara signifikan.
Berita ini muncul di saat popularitas Macron terus merosot tajam, lebih cepat dari presiden-presiden Prancis sebelumnya. Menurut survei 100 hari kinerja, hanya 36 persen warga Prancis yang puas dengan kinerja Macron. Angka ini menurun tajam dari 57 persen saat Macron dilantik menjadi presiden. (min/dtk)