
Palembang, SumselSatu.com
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memanggil pihak travel Abu Tour untuk memberikan klarifikasi terkait adanya jamaah umroh asal Sumsel yang tertunda keberangkatanya.
Pada bulan Januari lalu, seharusnya ada 1.660 jamaah umroh asal Sumsel yang berangkat. Namun karena ada kendala teknis, keberangkatan mereka terunda dan akan dijadwal ulang pada 8 Februari mendatang.
Hal ini di katakan Kakanwil Kemenag Provinsi Sumsel HM Alfajri Zabidi didampingi Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh H Darami.
“Jadi tadi kita panggil mereka (Abu Tour-red) dan kata mereka akan memberangkatkan 1.660 jemaah itu tanggal 8 Februari nanti”, kata Fajri, Rabu (5/2/2018).
Fajri berharap, kejadian tertundanya jamaah umroh berangkat ke Tanah Suci dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik masyarakat maupun travel umroh. Untuk itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah tergoda dengan promo murah keberangkatan umroh.
“Pastikan travel berizin, pastikan jadwal dan penerbangan, pastikan harga dan paket layanan, pastikan hotelnya, dan pastikan visanya. Jika ragu-ragu, bisa langsung ditanyakan ke Kementerian Agama,” jelasnya.
Lanjut dia, di Sumsel sendiri terdapat 25 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) yang terdaftar di Kemenag Sumsel. Dalam rangka ketertiban, Kemenag Sumsel akan terus melakukan pendataan terhadap biro perjalanan yang menyelenggarakan umroh.
Saat ini pun, Kemenag sedang menggodok regulasi standar minimal biaya umroh di kisaran harga Rp20 juta.
“Harapannya, dengan adanya regulasi ini tidak ada lagi terdengar jamaah umroh yang tertunda atau bahkan batal berangkat,” ujarnya.
Perwakilan Abu Tour, Andi Akbar Asban yang diutus pihak Abu Tour Pusat langsung dari Makassar mengatakan, jika keberangkatan jamaah yang dijadwal ulang, pihaknya akan mengeluarkan memo pada 8 Februari.
Selain mengeluarkan jadwal keberangkatan, pada 8 Februari nanti juga akan diumumkan hal-hal lain, termasuk kemungkinan penambahan harga.
“Kita belum bisa pastikan berapa yang berangkat, juga berapa jumlah tambahan biaya bagi jamaah. Termasuk bila nantinya ada jamaah yang meminta untuk refund atau dikembalikan uangnya. Pengalaman kita memang selama ini belum pernah terjadi hal seperti ini,” jelas Andi.
Lanjut dia, sepanjang tahun 2018 mulai Februari hingga Juni, ada 7.523 jamaah umroh asal Sumsel yang akan berangkat bersama Abu Tour. Baik yang ikut program promo maupun reguler.
“Memang ada beda harga. Untuk promo harga kita patok di kisaran 16-18 juta, sedangkan untuk reguler di kisaran 20-25 juta. Jamaah Sumsel yang ikut program promo dan reguler bila kita hitung fifty-fifty,” jelasnya. #ard