Angka Konsumsi Ikan dan Ekspor Ikan Sumsel Terus Meningkat Tiap Tahun

MENINGKAT--- Kepala Badan Karatina Ikan, Pengendalian Mutu dan Kemanan Hasil Perikanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan RI (KKP RI) Dr Ir Rina, MSi, saat menyerahkan cindera mata kepada pihak Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu kelas II Palembang. (FOTO : SS1/Mardiansyah)

Palembang, SumselSatu.com

Angka konsumsi ikan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2017, naik 8,5% dibanding 2016. Sementara itu nilai ekspor Ikan yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan juga mengalami kenaikan.

Demikian dikatakan Kepala Badan Karatina Ikan, Pengendalian Mutu dan Kemanan Hasil Perikanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan RI (KKP RI) Dr Ir Rina, MSi, yang turut serta dalam kunjunan kerja Komisi IV DPR RI ke kantor SKIPM Palembang, Sabtu (29/4/2018) kemarin.

Ia menjelaskan bahwa, angka konsumsi ikan di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2017, mencapai 47.65 kg/kap (data sementara) atau naik 8.5% dibanding 2016 dengan tingkat preferensi konsumen terhadap komoditas air tawar dan sungai sekitar 64%.

Sementara, untuk nilai ekspor Ikan yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan di tahun yang sama, sebesar USD 12,8 juta dengan komoditas utama udang (66,8%), paha kodok (18,4%), dan sidat (12,4%) dengan negara tujuan utama Jepang (43,0%), Uni Eropa (20,3%) dan Amerika Serikat (18,3%).

“Sedangkan pada tahun 2018 (periode Jan-Feb), ekspor Provinsi Sumatera Selatan mencapai USD 1,83 juta atau meningkat sebesar 64,3% dengan volume sebesar 450 ton atau meningkat 87,6% di bandingkan tahun 2017 di bulan yang sama”, jelas Rina dalam kesempatan tersebut.

Lanjut Rina, terdapat 1.624 unit pengolahan ikan yang ada di Sumsel dan terdiri dari 9 UPI skala Menengah Besar (0,55%) berupa pengolahan udang, sidat, ikan dan paha kodok, serta sekitar 1.615 UPI skala Mikro-Kecil yang tersebar di Palembang (396 unit), Ogan Komering Ilir (262 unit), Banyuasin (23 unit), Muara Enim (172 unit), Musi Banyuasin (129 unit) yang didominasi oleh pengolahan pelumatan daging, penggaraman, dan pengasapan.

“UPI bergerak di bidang pelumatan daging, penggaraman dan pengasapan. Industri olahan ikan ini mampu mendongkrak perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

Terakhir, Sumsel sendiri dipandangnya sebagai pasar yang potensial dengan produksi utama udang. Tetapi, produksinya saat ini mulai berkurang akibat kekurangtahuan nelayan dalam memanen atau menangkap udang.

“Kalau kita lihat lalu lintasnya bisa kita naikkan ini karena potensinya besar. Kita akan terus membina masyarakat untuk mendapatkan ikan yang baik mutu yang bagus sehingga bisa diterima di masyarakat nasional maupun internasional,” terangnya.

Pengawasan juga dapat ditingkatkan. Agar produksi ikan yang keluar ataupun yang masuk ke Indonesia bisa dikontrol. “Untuk itulah fungsi stasiun ikan ini berada, agar produksi ikan dalam daerah bisa terkontrol dan dapat di ketahui ekspornya”, tutup Rina. #ard

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here