Hanya Dua Jam, 200Kg Daging Ludes di Pasar Murah Bulog

Kepala Bulog Divre Sumsel Babel, M Yusuf Salahuddin saat diawancarai di sela meninjau pasar murah, Kamis (24/5). (FOTO: SS1/Yanti)

Palembang, SumselSatu.com

Hanya butuh waktu dua jam, pasokan daging beku sebanyak 200kg ludes dibeli warga di pasar murah yang digelar Bulog Divisi Regional (Divre) Sumsel Babel bersama Dinas Perdagangan Sumsel, Kamis (24/5), di halaman Kantor Camat Sukarami.

Kepala Bulog Divre Sumsel Babel M Yusuf Salahuddin saat meninjau pasar murah, mengatakan, habisnya daging yang disediakan itu menunjukkan minat masyarakat terhadap daging beku cukup tinggi.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya daging beku ini, Bulog bisa memberikan pilihan pada masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan proteinnya dengan kualitas yang baik, sehat, dan halal. Ini daging kerbau beku import dari India. Dijual Rp 80 ribu/kg. Ssaya baru aja tadi pagi keliling dengan pak Kapolrestabes Wahyu, di pasaran tuh harga daging masih di kisaran Rp 120 ribu sampai Rp130 ribu/kg,” bebernya.

Mengenai stok daging kerbau di Bulog, Yusuf mengungkapkan, berapa pun yang dibutuhkan, pihaknya siap. Stok yang  dimiliki sekarang ada 60 ton. Kalau minggu depan dibutuhkan tambahan, Bulog akan datangkan lagi. Karena Bulog Pusat di Jakarta masih menyediakan stok sekitar 32. 000 ton daging beku.

“Dengan angka 32.000 ton daging kerbau beku, Insya Allah masyarakat nggak perlu khawatir,” imbuhnya.

Terkait pasar murah, Yusuf menjelaskan, Bulog sebagai bagian dari pemerintah di wilayah Provinsi Sumatera Selatan tentu mengambil bagian pada kegiatan yang digagas Dinas Perdagangan Sumsel.

“Kami hadir di sini menyediakan komoditi beras, minyak, terigu, gula, dan daging. Semua itu kita berikan kepada masyarakat Palembang akan pilihan komoditi pangan maupun pangan pokok dengan kualitas yang baik, sehat, dan halal tentunya dengan harga yang lebih terjangkau,” kata Yusuf.

Pasar murah ini digelar berkaitan dengan Ramadan dan menjelang Lebaran, di mana harga-harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik sehingga masyarakat butuh campur tangan pemerintah untuk memberi alternatif.

Yusuf sendiri menyarankan warga untuk jadi pembeli cerdas dengan membeli sesuai kebutuhan. “Tidak perlu melakukan panic buying, yang biasanya beli beras hanya 10kg sebulan karena bulan puasa ada yang mengembuskan isu rawan pangan lalu beli beras sampai 50kg padahal hanya menumpuk di rumah. Nah kondisi ini menimbulkan penyerapan atau kebutuhan dari masyarakat meningkat,” kata Yusuf.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Sumsel Efriyanti Sutrisni menambahkan, pasar murah ini digelar sebanyak tiga kali.  “Pertama di Kecamatan Sukaramei, yang kedua di Kecamatan Sako, dan nanti untuk tanggal 5 Juni sesuai jadwal Bulog. Dinas Perdagangan Provinsi nanti akan ada lagi, juga dari Dinas Perdagangan Kota Palembang, beda tempatnya,” jelas Efriyanti.  #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here