
Palembang, SumselSatu.com
Warga Desa Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, menginginkan agar pembangunan gedung serbaguna di desa mereka segera selesai. Gedung serbaguna itu diharapkan dimanfaatkan sebagai tempat berbagai kegiatan desa.
“Kami sudah sangat ingin memiliki gedung serbaguna di desa kami,” ujar seorang pria yang enggan namanya ditulis saat menghubungi SumselSatu belum lama ini.
Pria yang mengaku sebagai warga Desa Gunung Megang itu mengatakan, adanya gedung serbaguna diharapkan akan menjadi berbagai kegiatan kemasyarakatan di desanya.
“Banyak warga berharap agar pembangunan gedung serbaguna di desa kami segera selesai,” katanya.
Informasi dihimpun SumselSatu, pembangunan gedung serbaguna Desa Gunung Megang itu dibangun menggunakan dana desa secara bertahap. Pembangunan dimulai pada pertengahan Juli 2019.
Kepala Desa (Kades) Gunung Megang Indra Jaya ketika dihubungi SumselSatu melalui telepon selulernya membenarkan ada pembangunan gedung serbaguna di desanya.
“Jadi pembangunan gedung itu benar, anggaran kami (dana desa-red) 2019,” ujar Indra Jaya.
Indra Jaya yang terpilih dalam Pemilihan Kades Serentak di Kabupaten Muara Enim pada 28 September 2017 itu mengatakan, pada 2019 dianggarkan dana Rp650 juta untuk pembangunan gedung serbaguna itu.
Namun, pada November 2019, Indra Jaya menjadi korban perampokan usai dirinya mengambil uang dana desa dari bank. Uang dana desa Rp350 juta hilang digondol maling.
“Saya bertanggungjawab penuh. Harus diganti perintah bupati. Saya menyanggupi, tetapi tidak bisa sekaligus. Tiga tahap, 100 (juta-red), 100, dan 150,” kata Indra.
Uang yang dikembalikan Indra itu telah disetor dan dicatat sebagai sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa). Dana itu masuk dalam APBD Desa Perubahan 2020, dan bisa digunakan untuk melanjutkan pembangunan gedung serbaguna.
“Sebulan ke depan bisa ditarik. Saya juga ingin segera menyelesaikan gedung serbaguna itu,” kata Indra Jaya.
Dia mengatakan, saat ini, pembangunan gedung telah dilanjutkan.
Ketua BPD Gungung Megang Wendri Taufiq ketika dihubungi SumselSatu juga mengatakan, bahwa pembangunan gedung serbaguna sudah dilanjutkan kembali.
“Memang sempat terhenti karena ada kejadian perampokan. Saya belum jadi BPD saat itu,” kata Wendri.
Informasi dihimpun SumselSatu, perampokan yang dialami Jaya Indra terjadi pada 27 November 2019, sekitar Pukul 13:50. Usai dari bank, Indra dan bendahara desa hendak kembali ke kantor desa menggunakan mobil. Keduanya mampir di toko bangunan di bilangan Jalan Lintas Sumatera di Desa Gunung Megang Dalam. Saat keduanya berada di toko bangunan, pelaku merusak pintu mobil dan mengambil tas berisi uang Rp350 juta. Kejadian itu telah dilaporkan Polres Muara Enim. #arf