Palembang, SumselSatu.com
Kasus Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami kenaikan dan mencapai 77 kasus.
“Selama dua minggu ini, kasus Covid-19 bertahap naik. Dari semula 2 kasus, menjadi 4 kasus, 10 kasus, 20 kasus, 50 kasus, dan kemarin ada 77 kasus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Trisnawarman.
Kenaikan kasus Covid-19 ini dikarenakan protokol kesehatan (Prokes) yang sudah sangat kendor di Sumsel. Karena itu, pihaknya kembali menggerakkan upaya pencegahan seperti sebelumnya. Yakni, mengaktifkan kembali prokes bagi masyarakat.
“Memang prokes dan upaya 3T (testing, tracing dan treatment) sudah kendor. Masyarakat sudah malas menggunakan masker. Mereka menganggap Covid-19 tidak ada lagi. Batuk dan pilek sudah dianggap hal biasa,” katanya.
Trisnawarman mengungkapkan, saat ini juga terlihat cukup banyak masyarakat yang masih dirawat setelah terpapar Covid-19. Sebagai upaya pencegahan kasus Covid-19 makin meluas, pemerintah sudah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level I di Sumsel.
“17 kabupaten dan kota di Sumsel semuanya masih tercatat sebagai zona kuning. Jika tak ditangani, maka kasus akan makin meningkat. Karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan karena Covid-19 belum ada obatnya,” katanya.
Dijelaskannya, upaya pencegahan lain yakni dengan memaksimalkan vaksinasi Covid-19. Potensi kasus Covid-19 juga makin tinggi setelah masuknya Covid-19 varian Omicron XXB.
“Memang di Sumsel belum terdeteksi adanya varian tersebut, namun kami telah kirimkan sample ke Litbangkes. Ini butuh waktu, selama itu juga prokes adalah kunci utama agar masyarakat tak terpapar virus varian itu,” jelasnya.
Dia menambahkan, untuk mencegah kasus Covid-19 makin meningkat dan meluas, pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur Sumsel terkait penambahan kasus saat ini.
“Gubernur Sumsel sudah menginstruksikan agar prokes masyarakat diperketat dan masifkan 3T serta menggencarkan vaksinasi,” katanya. #Fly