Jakarta, SumselSatu.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pentingnya untuk memperkuat identitas bangsa dalam menghadapi globalisasi dan modernisasi. Salah satu caranya lewat penguatan kesadaran bela negara dan penanaman nilai-nilai Pancasila.
Hal itu disampaikan Ryamizard saat menyampaikan kuliah umum tentang bela negara di Universitas Trunojoyo, Madura, Jawa Timur. Di hadapan mahasiswa dan para dosen, Ryamizard mengatakan kesadaran bela negara penting untuk memperkuat jati diri bangda dan persatuan.
“Sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Khususnya bagi bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan telah bertekad untuk membela, mempertahankan, dan menegakkan kemerdekaan, serta kedaulatan negara dan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” ucap Ryamizard, dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/8/2017) seperti dikutip dari detikcom.
Dia menjelaskan, di era globalisasi, Indonesia menghadapi berbagai ancaman baik fisik dan non-fisik. Ancaman non-fisik disebutnya lebih besar dan mengancam ideologi negara yakni Pancasila. Hal itu akan berpengaruh pada keutuhan dan ketahanan nasional.
“Ancaman dan tantangan tersebut berupa serangan ideologis dengan kekuatan soft power yang berupaya untuk merusak mindset dan jati diri bangsa Indonesia melalui pengaruh kehidupan ideologi asing yang beraliran materialisme. Idelogi berbasis Materialisme yang saya identifikasi berpotensi mengancam keutuhan Ideologi Pancasila di sini adalah ideologi liberalisme, komunisme, sosialisme dan radikalime agama,” jelasnya.
Untuk menghadapi serangan ideologis tersebut, Ryamizard mengatakan pentingnya implementasi nilai Pancasila lewat program kesadaran bela negara.
“Ideologi Pancasila ini merupakan satu-satunya Ideologi dunia yang berbasiskan Filsafat Idealisme. Nilai-nilai yang terkandung dalam Ideologi Idealisme tidak akan pernah berubah sejak dulu sekarang dan yang akan datang. Konsep idealisme Pancasila Inilah yang paling ampuh di dalam mencegah masuknya pengaruh-pengaruh ideologi materialisme,” kata Ryamizard.
Menutup kuliah umum, Ryamizard berpesan kepada para mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan.
“Sebagai mahasiwa yang nantinya dibentuk untuk menjadi manusia Indonesia yang berpikir rasional dan intuitif, Kalian harus mampu memilih dan memilah mana yang harus diterima dan mana yang harus ditolak. Jadikan Pancasila dan kesadaran bela negara sebagai standar dan landasan karakter dalam mengambil suatu sikap dan keputusan,” ucapnya. (min)