Musi Rawas, SumselSatu.com
Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Musi Rawas (Mura) terendam banjir, setelah hujan lebat menguyur daerah tersebut selama tiga hari. Sejumlah dokumen administrasi kependudukan ikut basah.
Bupati Mura Hendra Gunawan memantau Kantor Disdukcapil Mura, Senin (21/8/2017), sekitar pukul 10.00.
“Banjir kemarin volume paling besar dibandingkan sebelumnya. Saya instruksikan Kadisdukcapil segera koordinasikan dengan instansi terkait lainnya. Jangan sampai pelayanan kepada masyarakat terganggu seperti sekarang,” ujar Hendra Gunawan.
Bupati menyampaikan, di sekitar Kantor Disdukcapil memang ada sungai besar. Sebelumnya ada aliran ke sungai. Tetapi, sekarang tidak ada lagi.
“Ke depan tidak terjadi lagi hal seperti ini. Aliran air yang lama dibuatkan kembali. Di lokasi kantor juga sebelumnya hutan segera dihijaukan, dengan memperbanyak tanaman penghijauan,” katanya.
Bupati juga meminta agar fasilitas untuk masyarakat yang mengurus administrasi kependudukan di Kantor Disdukcapil diperhatikan. Jika ruang tunggu belum mencukupi, dapat didirikan tenda. Jangan sampai masyarakat yang jauh-jauh mengurus administrasi kependudukan tidak terlayani dengan baik.
“Walaupun fasilitas minim tetapi berikan pelayanan yang baik untuk masyarakat,” katanya.
“Sekarang sudah ada layanan menggunakan mobil keliling ke masyarakat. Harus lebih ditingkatkan lagi layanannya ke depan, apalagi untuk tahun 2018 mendatang. Biarkan kita yang melayani masyarakat di kecamatan dan desa. Jangan masyarakat yang bergerak ke Kantor Disdukcapil. Jika kurang tambah lagi kendaraan untuk pelayanan di masyarakat,” kata Bupati kepada Kepala Disdukcapil (Kadisdukcapil) Mura.
Bupati mengatakan, banjir yang terjadi dapat memberikan pelajaran berharga.
“Yang jelas dibalik musibah ada hikmahnya. Sesuai tagline kita, kerja bersama. Cari solusi bersama. Ada ekskavator di Dinas Lingkungan Hidup dan Bina Marga. Kadisdukcapil dapat berkoordinasi untuk membuat langkah cepat menangani masalah yang terjadi,” ujar Bupati.
Kadisdukcapil Mura Y Mori mengatakan, dokumen yang terendam sebanyak 6.500 lembar, terdiri dari arsip, akta kelahiran.
“Sebagian ada digitalisasi. Sebagian juga ada yang belum di-scan,” katanya.
Dia menambahkan, langkah yang diambil terkait berkas yang basah dilakukan pengeringan. #gky