
Palembang, SumselSatu.com
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) mengingatkan agar Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten/Kota di Sumsel, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah). Terutama bagi daerah yang kerap terjadi Karhutlah.
“Meskipun kita dalam suasana yang serba terbatas dalam gerak dan langkah, kita harus mengantisipasi untuk Karhutlah ini,” ujar Herman Deru saat video conference dengan bupati dan walikota se-Sumsel, di Ruang Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Palembang, Jumat (17/4/2020).
Video conference atau konferensi video itu membahas tentang pencegahan penyebaran, dan percepatan penanganan Covid-19.
“Kemarin Kementerian LHK juga sudah memberikan arahan. Pemprov sudah menyiapkan stimulan agar kabupaten/kota segera mengusulkan upaya yang dilakukan dalam menghadapi ancaman Karhutlah,” tambah Gubernur.
Sebelumnya, Gubernur meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melibatkan pihak luar, swasta, atau koorporasi lainnya, untuk mengatasi Covid-19.
Deru mengatakan, yang tidak kalah penting adalah mengatasi psikis masyarakat yang terus dihantui rasa kecemasan dan kekhawatiran karena kasus Covid-19.
“Kita juga tidak boleh mengabaikan masa depan daerah berikut dengan aspek pembangunan. Dalam langkah kita membangun tentu ada skala prioritas untuk tetap berjalan, artinya bagaiamana kita menyiasati keuangan daerah ini dengan efektif,” katanya.
“Kita pasti ingin warga kita tetap dalam kondisi nyaman, kenyamanan masyarakat di bidang keamanan, ekonomi, dan dampak sosial lainnya,” tambahnya.
Dikatakan Deru, pihaknya sangat optimis Covid-19 dapat disembuhkan. Di Sumsel sudah empat pasien yang sembuh. Gubernur menghimbau agar pemda menyiapkan tenaga psikolog untuk menangani dan berkonsultasi dengan para keluarga pasien Covid-19.
“Kita semakin optimis bahwa corona ini bisa disembuhkan, poin yang tidak kalah penting adalah jangan sampai masyarakat kita yang positif psikisnya terganggu, karena beranggapan corona ini tidak dapat disembuhkan,” kata Deru.
“Ini juga menjadi perhatian, kita juga harus siap tenaga-tenaga psikolog untuk menangani dan berkonsultasi dengan keluarganya,” tambahnya. #nti