Jelang Asian Games, Razia Gepeng Diperketat

DISTERILKAN-Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang akan mensterilkan Palembang dari anak jalanan dan pengemis demi kenyamanan pelaksanaan Asian Games 2018. (Foto : Tribun Sumsel)

Palembang, SumselSatu.com

Selama pergelaran Asian Games di Kota Palembang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, akan memperketat razia pengamanan gelandangan dan pengemis atau Gepeng, anak jalanan dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang masuk dalam kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sumsel Rasyidin Hasan menjelaskan, selain jalan mereka juga fokus penjaringan di sejumlah destinasi wisata, sentra kuliner, UKM dan kerajinan tangan yang bakal dikunjungi atlet dan official Asian Games 2018. Dia menjelaskan, strategi penjaringan bakal melibatkan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinsos Kabupaten/Kota yang berbatasan langsung dengan Kota Palembang. Misalkan, Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI). Sebab, dari beberapa kasus yang terjadi, PMKS sering ditransfer dari kabupaten di luar Palembang dan dikirim ke perbatasan wilayah.

“Kami juga meminta Pemkab setempat melakukan penjangkauan di kawasan perbatasan, sehingga tidak ada lagi pengiriman PMKS dari luar daerah ke Kota Palembang,” kata Rasyidin, Minggu (5/8/2018).

Tim gabungan tersebut, lanjut Rasyidin, sudah mulai bekerja efektif sejak 3 Agustus lalu untuk melakukan penjaringan. Untuk polanya sendiri dengan cara melakukan patroli di wilayah perbatasan, jalan protokol dan destinasi wisata. Nantinya juga, pasukan trantib kecamatan akan dikerahkan untuk melakukan penyisiran.

 

Sementara Kepala Dinas Sosial Kota Palembang Heri Aprian mengatakan, Dinas Sosial menerapkan sistem shift untuk mensterilkan Kota Palembang, khususnya di jalan-jalan protokol. Ada tiga shift penyisiran yang dilakukan mulai pukul 07.00 sampai 00.00. Namun ternyata, para Gepeng ini justru main kucing-kucingan dengan perugas, mereka keluar pada saat jam-jam tidak ada perugas patroli.

“Penyisiran dilakukan mulai dari bandara sampai ke Jakabaring. Tim penjangkauan Gepeng ini adalah tim terpadu yang terdiri dari TNI, polisi, Tagana, Pol PP, dan Dinas Sosial sendiri. Razia kita perketat, selain sedang ada event internasional, ini juga dilakukan agar tidak ada pemain lama yang sudah tertangkap kembali lagi ke jalanan,” kata Heri Aprian.

“Penting adanya kesadaran masyarakat untuk melaporkannya kepada kami melalui 08128319144. Gelandangan, anak jalanan yang meresahkan masyarakat akan dibina dan ditanyakan keberadaan keluarganya. Jika mereka masih hafal alamat akan kami pulangkan,” pungkasnya. #ari

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here