Kekurangan Bukti, Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku Penyiraman Novel Baswedan

Novel Baswedan saat menjalani perawatan (Foto: Tempo)

Jakarta, Sumselsatu.com – Lebih dari sebulan pasca penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Polisi belum menemukan petunjuk berarti tentang pelaku penyiraman tersebut.

Terakhir, AL yang sempat diduga terkait peristiwa tersebut, dilepas Polisi karena kurangnya bukti. Saat ini, penyidik kembali dalami keterangan saksi dan korban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, situasi pada saat kejadian yang tidak mendukung menjadi salah satu faktor kesulitan pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Pasalnya, pada saat kejadian, kondisi di lokasi masih dalam keadaan gelap. Saat itu, waktu masih subuh sehingga kondisi di lokasi tidak terlalu jelas. “Situasi lapangan berbeda, masih sangat gelap,” katanya, seperti dikutip dari laman Sindonews, Minggu (14/5/2017).

Rekaman kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi kediaman Novel di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, sebenarnya sudah dilakukan pemeriksaan. Tapi, kata Argo, dari pemeriksaan rekaman tersebut tak nampak jelas karena situasi sangat gelap. “CCTV tak bisa dilihat semuanya gelap,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Novel Baswedan disiram pakai air keras oleh orang tidak dikenal. Saat itu, Novel sedang berjalan menuju rumahnya usai menunaikan ibadah Salat Subuh, Selasa (11/4) di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. (min)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here