Palembang, SumselSatu.com
Muhamad Rivai (25) warga Komplek Griya Harapan C RT 93 RW 34 Kelurahan Sako Kecamatan Sako Palembang, disiram air keras yang menyebabkan muka, badan dan mata mengalami luka bakar. Pihak keluarga korban berharap kepolisian menangkap otak pelaku atau dalang aksi penyiraman tersebut.
Kakak korban bernama Desta mengatakan, kronologis kejadian berawal adiknya mendapat pekerjaan sebagai penjaga malam di perumahan di sekitar sini dengan gaji Rp 1,5 juta.
“Pelaku yang otak aksi penyiraman air keras ini datang nak mintak duit Rp 500 ribu. Tapi adek saya tidak mau ngasih. Sehingga terjadilah keributan, ” ujarnya saat diwawancarai di rumahnya, Jumat (11/1/2019).
Dua hari pascakejadian itu, lanjut Desta, pada Minggu (30/12/2018) sekitar pukul 21.30 WIB, terjadi aksi penyiraman air keras kepada adiknya. Lokasi tempat kejadian perkara di Jalan Siaran depan Indomaret Kelurahan Sako Kecamatan Sako.
“Saya melapor ke Polsek Sako malam itu juga sekitar pukul 22.30 WIB, dengan nomor laporan : STPL/702-B/XII/2018/Sumsel/Resta/Sek Sako dengan perkara penganiayaan pasal 351 KUHP, ” bebernya.
Desta mengungkapkan, dari empat pelaku penyiraman, ada dua orang yang sudah ditangkap. Namun untuk otak pelaku atau dalangnya masih DPO.
“Jawaban polisi Polda Jatrantas Unit 5, dua pelaku sudah ditangkap. Duanya lagi masih DPO. Untuk dalang pelaku penyiraman berinisial IW, warga sini juga. Dan satu temannya lagi masih dalam pengejaran,” katanya.
Desta berharap dalang pelaku penyiraman air keras kepada adiknya segera ditangkap. “Kami berharap pelaku utamanya ditangkap. Apolagi dalang atau otak terjadinya keributan ini belum tertangkap. Kami jadi tambah khawatir. Kami tidak ingin damai, ingin dalang otak penyiraman atau peaky ditangkap . Karena dia sudah merencanakan melakukan penyiraman air keras kepada adik saya” pungkasnya. #nti