Nazar Berujung Keracunan, Pedagang Bagikan Susu ke Siswa Tanpa Izin Sekolah

KERACUNAN---Siswa yang keracunan dibawa ke puskesmas terdekat sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Pusri Palembang. (FOTO: SS 1/IST).

Palembang, SumselSatu.com

Suasana jam istirahat di SDN 182 Kalidoni, Palembang, Rabu (30/7/2025) pagi, mendadak berubah menjadi kepanikan. Tujuh siswa kelas 5 tiba-tiba mengalami muntah-muntah usai mengonsumsi susu yang dibagikan seorang pria tak dikenal dari balik pagar sekolah.

Kepala SDN 182 Palembang Hugannah mengatakan, peristiwa bermula sekitar pukul 09.30 WIB. Seorang pria datang ke sekolah dengan membawa empat kantong plastik berisi roti dan susu. Pria tersebut sempat ditegur penjaga sekolah karena membagikan makanan dari luar, namun tetap memberikan satu kantong berisi susu dan roti kepada siswa melalui pagar samping sekolah.

“Tiga kantong lainnya diserahkan ke penjaga dan langsung diamankan guru piket karena kami belum tahu apakah isinya aman atau tidak,” jelas Hugannah saat dikonfirmasi, Kamis (31/7/2025).

Tidak lama setelah susu dibagikan dan dikonsumsi, enam siswa mulai menunjukkan gejala keracunan seperti mual dan muntah. Satu siswa lainnya menyusul mengalami hal serupa setelah pulang ke rumah. Ketujuh siswa sempat diberi pertolongan pertama di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Puskesmas sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Pusri.

Pemeriksaan medis menyebutkan bahwa susu yang diminum siswa tersebut ternyata merupakan hasil campuran yang tidak layak konsumsi.

“Isinya adalah susu UHT yang dicampur dengan susu kental manis dan gula. Kombinasi ini diduga kuat sebagai penyebab keracunan,” kata Hugannah.

Beruntung, kondisi para siswa kini mulai membaik. Lima dari tujuh anak telah diperbolehkan pulang, sementara dua lainnya masih menjalani perawatan lanjutan.

Identitas pria pembagi susu juga telah diketahui. Ia ternyata adalah seorang pedagang rujak yang biasa berjualan di sekitar sekolah. Menurut pengakuannya, pembagian makanan itu dilakukan sebagai bentuk nazar karena sang istri tengah hamil.

“Orangnya sudah bertemu wali murid dan menunjukkan itikad baik. Kami memilih untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Yang penting anak-anak kami pulih dan biaya rumah sakit ditanggung,” ujar Hugannah.

Pihak Polsek Kalidoni telah meminta keterangan dari pria tersebut. Meski kasus ini tidak dilaporkan secara resmi, pihak kepolisian tetap melakukan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang. #fly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here