Ombudsman Desak PT Pertagas Segera Perbaiki Kerusakan Pipa PDAM

DESAKAN - Kepala Perwakilan Ombudsman RI Perwakilan Sumsel M Andrian Agustian saat diwawancara usai pertemuan mediasi, Senin (13/8/2018), menyatakan pihaknya mendesak PT Pertagas segera perbaiki pipa PDAM Tirta Betuah. (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com 

Kerusakan pipa PDAM Tirta Betuah Cabang Sembawa, Banyuasin akibat proyek pemasangan pipa PT Pertagas sudah berlangsung selama tujuh bulan hingga banyak pelanggan kesulitan mendapat air bersih. Ombudsman Perwakilan Provinsi Sumsel pun mendesak PT Pertagas segera melakukan perbaikan.

Desakan tersebut disampaikan setelah Kepala Perwakilan Ombudsman RI Perwakilan Sumsel M Andrian Agustian melakukan mediasi antara masyarakat Sembawa yang terkena dampak tidak mengalirnya air PDAM akibat pemasangan pipa PT Petragas, pihak PDAM Tirta Betuah Sembawa, dan PT Pertagas, di Kantor Ombudsman Sumsel, Senin (13/8/2018).

Andrian Agustian mengatakan, pertemuan ini antara pelapor yakni masyarakat Sembawa dengan PDAM Tirta Betuah Sembawa, PT Pertagas, dan Konsorsium Rekin. “Sengaja kami pertemukan semua pihak terkait hari ini untuk menyelesaikan permasalahan,  sudah tujuh bulan lebih air bersih tidak mengalir di Kecamatan Sembawa,” ujarnya.

Andrian menjelaskan, dalam pertemuan itu pihak PT Pertagas berkomitmen memperbaiki kerusakan pipa milik PDAM di Sembawa. Poin kesepakatannya adalah, PDAM jadi pelaksana perbaikan pipa sedangkan pembiayaannya dari PT Pertagas. Poin kedua, untuk memenuhi kebutuhan air akan disuplai air tangki kepada masyarakat.

“Perbaikan akan dilakukan dalam waktu dekat, sehari atau dua hari lagi. Kita imbau masyarakat untuk bersabar,” ucapnya.

Andrian menegaskan, pihaknya akan melakukan pemantauan terkait komitmen perbaikan pipa PDAM Tirta Betuah Sembawa. Dari konsorsium Rekin pun berjanji akan mulai bergerak memperbaiki pipa PDAM pada Rabu besok.

“Kami meminta perbaikan pipa PDAM tidak hanya untuk pipa di daerah Sembawa, tapi juga perbaikan pipa PDAM yang mengalir di daerah Talang Kelapa, karena warga Talang Kelapa hampir satu tahun tidak dialiri air bersih karena kerusakan pipa PDAM oleh proyek PT Pertagas. Kami minta segera dilakukan perbaikan,” kata Andrian.

Dia menambahkan, PT Pertagas merupakan perusahaan berskala nasional. Sehingga tidak ada kendala masalah pembiayaan dan perbaikan pipa PDAM ini lamban dilakukan karena kurangnya komunikasi.

“Masalah lainnya adalah pemasangan pipa oleh PT Pertagas ini dari Sungai Lilin sampai Palembang,  sehingga membutuhkan waktu lama untuk perbaikan pipa PDAM ini,” ujarnya.

Jika PT Pertagas mengingkari janji memperbaiki pipa PDAM secepatnya, Andrian menegaskan, pihaknya akan memanggil lagi pihak Pertagas. “Selain itu, kita meminta PT Pertagas untuk mengganti kerugian warga akibat pemasangan pipa oleh proyek Pertagas, misalnya tanam tumbuh, jalan yang rusak. Kami komunikasi dengan Dinas Lingkungan terkait dampak lingkungan yang terjadi,” bebernya.

Pelaksana Proyek Tim Plan Konstruksi PT Pertagas, Tarwin menuturkan, sudah ada pertemuan sebelumnya. “Konsorsium PT Rekin bertanggung jawab atas kerusakan atas konstruksi kami. Kita berkomitmen sampai 30 Agustus selesai dilakukan perbaikan,” katanya.

Disinggung mengenai proyek pemasangan pipa PT Pertagas, dia menjelaskan, proyek ini memasang pipa sepanjang 176 km, tersebar di beberapa area. Yang belum selesai tinggal 7km lagi, yakni di Betung dan Palembang. “Kami bertanggung jawab ke PDAM untuk memperbaiki pipanya yang rusak,” ucapnya.

Kepala Cabang PDAM Tirta Betuah Sembawa, Sri Hartini, SE, MSi menambahkan,  pihaknya tidak melakukan pembiaran terkait tidak mengalirnya air PDAM ke pelanggan di Sembawa. “Galian itu dilakukan oleh  Pertagas. Tapi konsorsium siap mengganti, ini kendalanya dari pihak Pertagas. Dalam minggu ini ada realisasi perbaikan. Per 30 Agustus selesai,” tegasnya.

Mengenai komitmen Pertagas untuk menyediakan air tangki bagi masyarakat, menurutnya, itu komitmen secara tertulis Pertagas. “Kami bisa tegas, mereka siapkan tangki. Kebutuhan air di Sembawa, 80 persen masyarakat tidak mendapat air atau sekitar 2.700 pelanggan tidak mendapatkan distribusi air bersih akibat rusaknya pipa PDAM Tirta Betuah oleh PT Pertagas,” bebernya.

Plt Kasi Produksi PDAM Tirta Betuah Sembawa Adi Guntoro menjelaskan, masalah produksi air di Sembawa menurun. Sekarang sudah diusahakan pakai pompa kapasitas besar. “Kapasitas produksi 250 liter per detik. Kita koordinasi dengan pihak terkait untuk penambahan kapasitas sehingga bisa menambah kapasitas sekitar 50 liter per detik,” tuturnya.

“Terima kasih ada realisasi dari Pertagas dan PDAM untuk melakukan perbaikan. Harapan kami ke depan, lebih jeli lagi menghadapi hal semacam ini. Jangan sampai tidak ada pengawasan pada penggalian pipa,” ujar dia.

Terputusnya pasokan air bersih PDAM Tirta Betuah membuat warga kesulitan. Alfian (48), warga Desa Pulau Harapan RT 3 RW 1, Sembawa menuturkan, pemberian air tangki belum ada. Berdasarkan info yang diterima, pihak PDAM siap menyalurkan air namun mobil untuk mengantar belum ada.

“Selama tujuh bulan penyaluran air dari PDAM Tirta Betuah berhenti, kami terpaksa membeli Rp 170 ribu per tangki. Seminggu dua kali beli air ke Sukomoro. Kami masyarakat berharap pihak Pertagas dan PDAM ada kerjasama, setelah kami melapor baru ada kesepakatan untuk melakukan perbaikan pipa PDAM. Jangan sampai terjadi lagi semacam ini,” tukasnya. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here