Pasar Ramai, Tapi Pedagang Ngeluh Omset Menurun

Wakil Bupati OKU Drs Johan Anuar bersama Kapolres OKU AKBP NK Widayana Sulandari serta Danramil kota Baturaja saat melakukan sidak ke pasar tradisional. (FOTO : SS1/WIDORI)

Baturaja, Sumselsatu.com

Jelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H tahun 2018 yang tinggal menghitung hari lagi aktifitas di beberapa Pasar Tradisional di Kota Baturaja mulai terlihat padat.

Namun kepadatan itu tak sebanding dengan omset para pedagang sembako yang mengaku sepi menjelang hari raya tahun ini.

Keluhan itu disampaikan saat Wakil Bupati OKU Drs Johan Anuar bersama Kapolres OKU AKBP NK Widayana Sulandari serta Danramil kota melakukan sidak di dua pasar tradisional yakni Pasar Baru serta Pasar Pucuk (Atas) di kota Baturaja, pada Selasa siang (5/6/2018).

Seperti diungkapkan salah satu penjual daging sapi kawasan pasar baru yang mengaku omsetnya turun drastis dibanding hari dan tahun sebelumnya.

Saat ini harga daging sapi Rp 80 ribu per kgnya,  naik dibanding sebelumnya Rp 60 ribu perkgnya.

“Sepi sekali pembeli ramailah hari biasa Pak,” ucap pedagang daging di Pasar Baru.

Tak hanya itu pedagang bawang juga mengeluhkan sepinya pembeli. Padahal bawang jadi salah satu sembako yang dibutuhkan saat menjelang lebaran.

Harga bawang merah mengalami kenaikan yang cukup signifikan mencapai Rp 40 ribu perkgnya dari harga sebelum Rp 30 ribu saja,  sementara bawang putih stagnan di harga Rp 30 ribu perkgnya.

Di samping itu,  penjual kemplang/kerupuk juga mengaku hal yang sama, bahkan penurunan omset mencapai sekira 80 persen dibanding hari-hari biasa.

Kalo hargonyo cuma Rp 25 ribu per kilogram. Omset saya hari biasa capai lima juta per hari nah sekarang cuma satu juta itupun sudah susah nyarinya,” tambah Taufik.

Sementara Wabup OKU Drs Johan Anuar didampingi Kapolres OKU,  mengaku jika harga saat ini stabil. Dikatakan mereka tujuan sidak ini sendiri untuk memastikan stok sembako dan harga jelang lebaran. #ori

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here