Perpustakaan Diharap Dapat Meningkatkan Kualitas SDM

Kabag Perencanaan Perpustakaan Nasional Adin Bondar. (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com

Perpustakaan sekarang harus melakukan transformasi layanan berbasis inklusi sosial. Dengan menerapkan konsep baru ini, perpustakaan bakal mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Hal ini disampaikan Kabag Perencanaan Perpustakaan Nasional Adin Bondar saat diwawancarai di sela kegiatan Bimbingan Teknis Perpustakaan Nasional RI, Senin (22/4/2019), di Hotel 101, Palembang.

Transformasi pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Adin Bondar mengatakan, transformasi pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah kegiatan baru pada 2019 yang menjadi prioritas nasional.

“Transformasi ini membawa konsep baru, perpustakaan berdampak pada peningkatan SDM, bukan hanya ekonomi tapi juga membangun kreativitas. Masyarakat berpengetahuan, mendorong masyarakat yang inovatif. Melalui kegiatan membaca, mereka berpengetahuan, kreatif, dan inovatif,” kata Adin.

Adin mencontohkan di Jawa kehadiran perpustakaan berbasis inklusi sudah terbukti meningkatkan kualitas SDM. Di mana peternak lele bisa mengembangkan usahanya setelah mendapat referensi dari buku tentang beternak lele yang menguntungkan.

“Perpustakaan menjadi jawaban atau solusi. Semakin meningkatnya IPM maka pendapatannya meningkat,” ujar dia.

Lebih lanjut Andin menjelaskan, UU No 43 tahun 2007 pasal 5 menyatakan layanan perpustakaan adalah hak masyarakat. Namun sayangnya, pemerintah daerah belum siap dari segi pendanaannya.

“Akhirnya pusat mengintervensi dengan memberikan DAK bagi daerah yang mengusulkan dukungan pemda, diberikan infrastrukturnya, termasuk koleksi dan gedung. Untuk sementara OKI, Banyuasin, dan Mura,” terangnya.

Menurut Adin, kurangnya dukungan dana oleh pemda menyebabkan tidak adanya akses masyarakat terhadap buku. “Kita berharap pemda memberikan kebijakan anggaran yang berpihak terhadap literasi ini,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini, Asisten Administrasi dan Umum Pemprov Sumsel, Edwar Juliartha mengatakan, perpustakaan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam pembangunan nasional.

“Kalau dulu infrastruktur, tapi sekarang perpustakaan tidak bisa dipisahkan dari pembangunan. Misalnya, kalau bisa membaca bisa memecahkan peluang. Perpustakaan ini strategis, masyarakat bisa mencari yang benar dan yang salah,” katanya. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here