PK SFC Dikabulkan, Marwah PSSI dan Komdis Tercoreng

Pertandingan SFC melawan Semen Padang. (FOTO: MEDIA OFFICER SFC).

Palembang, SumselSatu.com

PSMS Medan merespons serius langkah peninjauan kembali (PK) yang dilakukan Sriwijaya FC (SFC) atas sanksi pengurangan empat poin oleh Komite Disiplin (komdis) PSSI.

Chief Operating Officer (COO) PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) Andry Mahyar Matondang mengatakan, jika PK yang diajukan SFC dikabulkan maka akan mencoreng marwah PSSI dan Komisi Disiplin (Komdis).

“Ini bukan soal kontroversi antara PSMS dengan SFC, tetapi lebih jauh, tidak ada regulasi yang mensyaratkan pengajuan PK. Sehingga pengembalian poin itu sama sekali tak memiliki dasar. Artinya jika PK dikabulkan, putusan Komdis itu tidak memiliki wibawa,” kata Andry Mahyar di Medan, Rabu (6/12/2023).

Dia mengatakan, semestinya semua pihak dapat mengindahkan dan mematuhi keputusan Komisi Disiplin (Komdis) dan Komisi Banding (Komding) PSSI. Terlebih, kata Mahyar, tidak ada upaya PK dalam setiap keputusan Komdis.

Kendati pengajuan PK merupakan hak SFC, tetapi upaya tersebut dinilai akan meruntuhkan marwah PSSI.

“Kami berharap semua pihak menghormati segala keputusan yang telah ditetapkan baik oleh PSSI, Komdis maupun PT Liga. Meskipun ini haknya Sriwijaya untuk mengajukan PK atau apapun namanya, tetapi tidak ada PK untuk keputusan Komdis, apa lagi yang disyaratkan dalam eputusannya tidak boleh banding. Analoginya adalah, banding saja tak boleh, konon lagi PK,” kata Andry.

Mahyar menyebut bila Ketua Umum PSSI Erick Thohir, yang saat ini dipercaya menjaga marwah PSSI, mengabulkan PK tersebut maka PSMS menjadi pihak yang dirugikan. Oleh sebab itu, PSMS meminta agar Erick Thohir tidak mengambil keputusan yang di luar kapabilitas dan kewenangannya.

“Kalau itu terjadi apakah kemudian akan berpengaruh kepada PSMS? Berpengaruh pasti, tapi tidak juga menutup kemungkinan PSMS masuk 12 besar karena belum tentu juga Sriwijaya bisa mengalahkan kami saat bertandang ke markas mereka pada Minggu 17 Desember 2023 nanti,” jelas Mahyar.

“Akan tetapi yang pasti, segala keputusan yang diambil di luar kapabilitas ketua umum itu tidak boleh terjadi. Kami pasti akan melakukan protes juga bila hal itu merugikan tim kami. Kalau PK (Sriwijaya FC) itu dikabulkan, artinya ‘lawak-lawak’ sepakbola Indonesia ini,” tegasnya.

Diketahui, SFC belum menghentikan langkahnya dalam upaya mendapatkan kembali pengurangan empat poin sebagai sanksi bagi klub berjuluk Laskar Wong Kito.

Pascapengajuan banding yang gagal, manajemen SFC melayangkan surat peninjauan kembali (PK) atas keputusan Komite Disiplin (Komdis) kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Seperti diketahui, SFC mendapat hukuman pengurangan tiga poin setelah tak menyertakan satu pemain U-21 pada starting line-up saat menghadapi Semen Padang, Minggu (1/10/2023). Sanksi tersebut direspons manajemen SFC dengan mengajukan banding namun ditolak.

Akibatnya, tidak hanya pengurangan tiga poin, Komite Banding (Komding) PSSI juga menarik satu poin yang didapat dari pertandingan melawan Semen Padang, yang berakhir dengan skor 0-0. #fly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here