Prada DP Panik, Korban Vera Minta Dinikahi

TERTUNDUK LESUH-Prada Deri Pramana hanya bisa tertunduk lesuh saat dihadirkan dalam saat konferensi pers Jumat (14/6/2019).  

Palembang, SumselSatu.com

Dalam sesi konferensi pers yang dilakukan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan di Markas Polisi Miller (Pomdam) II Sriwijaya, Jumat (14/6/2018), terungkap motif Prada Deri Pramana nekat menghabisi nyawa korban Vera Oktaria.

Menurut Kolonel Inf Djohan, setelah
melakukan kerja sama antara Detasemen Intel (Den Intel) dan Kodam II Sriwijaya, serta melakukan komunikasi dengan keluarga tersangka, tersangka Deri Pramana diketahui tempat persembunyiannya di Padepokan Monghiam pimpinan H Sari di Kabupaten Serang Banten.

“Dengan menyebar Den Intel, dan melakukan komunikasi dengan bibinya, tersangka Deri Pramana tanggal akhirnya tertangkap,” ujarnya.

Menurut Djohan, kronologis terbunuhnya korban bermula dari pertengkaran yang terjadi antara sepasang kekasih sejak dari SMA ini di Hotel Sahabat Mulia pada, Jumat (10/5/2018) dinihari WIB.

Merasa sudah menjalin hubungan asmara sejak lama, Vera meminta kepada kekasihnya untuk menikahinya secara sah. Tapi lantaran tidak siap karena Deri Pramana masih terikat dinas di TNI, terjadi percekcokan, sehingga saudara Deri menghabisi nyawa korban dengan membekap mulutnya.

“Sebelum terjadi pembunuhan menurut pengakuannya mereka sempat melakukan hubungan seksual, dan korban sempat mengaku hamil walau belum ditemukan bukti. Dalam hal ini prosesnya singkat, mungkin kalut dan tidak siap, sehingga Vera meninggal dunia,” jelasnya.

Setelah kejadian tersebut, menurut Djohan, Deri sempat mengalami kepanikan dan berupaya menghilangkan jejak dengan melakukan mutilasi menggunakan gergaji dan membeli sebuah koper untuk memasukan mayat korban.

Tapi karena terlalu panik korban tidak sempat melakukan hal tersebut, sehingga mayat, koper dan kendaraan berupa sebuah sepeda motor milik korban ditinggalkan begitu saja.

Pada pukul 20.00 WIB, Deri melarikan diri dengan menaiki sebuah bus menuju ke daerah Lampung. Saat itu mungkin karena sadar akan kesalahan yang telah dilakukannya, Deri sempat berkomunikasi dan mengutarakan isi hatinya dengan penumpang yang duduk di sebelahnya untuk belajar agama.

Dari penumpang yang tidak mengetahui dia adalah seorang pembunuh itulah, akhirnya Deri diarahkan untuk menimba ilmu ke Padepokan Monghiam Habuya. Pimpinan Padepokan H Sar’i yang juga tidak mengetahui bahwa Deri adalah seorang tersangka yang sedang dicari menerimanya dengan baik.

“10 Mei Deri tiba di Padepokan dan sampai kemarin pada tanggal 13 Juni saat dia ditangkap tidak ada perlawanan. Kemudian pada pukul s 04.00 dinihari WIB kami seberangkan dari Banten ke Palembang,” jelas Djohan.

Sementara itu Prada Deri yang saat ditanya tentang kasus pembunuhan yang dilakukannya hanya bisa menundukkan kepala. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Terlihat dari raut mukanya bahwa ia sangat menyesali perbuatan yang dilakukannya. #ari

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here