
Palembang, SumselSatu.com
PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) memastikan pupuk subsidi baik urea maupun NPK (Nitrogen Fosfor dan Kalium) tersedia melebihi dari alokasi atau kuota yang ditentukan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan.
“Di Gudang Lini III ini ada pupuk urea lebih dari 1100 ton, dan NPK ada 800 ton. Cukup untuk mensupport area di Sumsel, yakni untuk 5 kabupaten yang mengambil dari gudang ini. Diantaranya Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, PALI dan Muara Enim,” ujar Direktur Keuangan dan Umum PT Pusri Palembang Saifullah Lasindrang.
Saifullah menyampaikan hal itu saat melakukan pantauan di Gudang Lini III (Gudang TAA) Pupuk Indonesia Group di Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).
Kata dia, pupuk subsidi baik urea dan NPK untuk para petani di Sumsel sudah mulai didistribusikan oleh PT Pusri. Di Sumsel sendiri, ada 5 gudang lini. Yakni, Gudang Martapura, Gudang Belitang, Gudang Lubuklinggau dan Gudang Ogan Komering Ilir (OKI). Saifullah mengatakan, secara keseluruhan Pusri menyiapkan stok pupuk urea bersubsidi untuk Sumsel sebesar 7637 ton per 8 Februari 2023.
Stok ini setara dengan 116% dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah yaitu 6577 ton. Sedangkan untuk NPK bersubsidi telah disiapkan Pusri untuk Sumsel sebesar 7270 ton atau 216% di atas ketentuan.
Sedangkan untuk di seluruh wilayah tanggungjawab Pusri stok pupuk bersubsidi yang tersedia yaitu 121,922 ton untuk urea atau 155% di atas ketentuan dan 31,328 ton untuk NPK atau 295% di
atas ketentuan.
“Kami memastikan bahwa petani tidak akan kekurangan pupuk karena stok yang telah kami sediakan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan petani khususnya di Sumsel sampai dengan 3 minggu ke depan,” ujar Saifullah
Saifullah mengungkapkan, Pusri tak hanya menyalurkan pupuk subsidi ke Sumsel saja, melainkan juga ke Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung (Babel). Juga ke seluruh Jawa Tengah (Jaten untuk pupuk urea, Jawa Timur (Jatim) dan Bali.
“Terkait ketersediaan stok pupuk urea dan NPK bersubsidi, kami pastikan telah aman di setiap gudang hingga kios pupuk kami. Sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan petani. Kami juga memastikan bahwa seluruh pupuk bersubsidi yang disalurkan Pusri kepada petani, harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2022 tanggal 6 Juli 2022,” ungkapnya.
Terkait penyaluran pupuk bersubsidi, pupuk akan disalurkan kepada petani yang terdaftar dalam e-Alokasi dan setelahnya terbit surat keputusan (SK) dari pemerintah setempat. Karena tanpa adanya SK tersebut, gudang pupuk tidak dapat mendistribusikan barang ke distributor dan kios.
“Kami selaku produsen memastikan ketersediaan pupuk agar tidak terhambatnya pekerjaan petani yang sama-sama tentunya kita memiliki tujuan untuk menjaga ketahanan pangan negeri,” terangnya.
Saifullah menambahkan, untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas pupuk bersubsidi, pemerintah telah melakukan pembaharuan kebijakan dengan menetapkan Peratuan Menteri Perganian (Permentan) Nomor: 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Dalam aturan baru tersebut ditetapkan 9 komoditas yang mendapat pupuk bersubsidi. Yaitu, padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao dan kopi.
Untuk mendukung pemerintah terhadap Permentan tersebut, PT Pusri Palembang memastikan data penyaluran pupuk subsidi akurat dan tepat sasaran pada penerima yang sudah terdaftar di sistem e-Alokasi maupun sistem informasi manajemen penyuluh pertanian.
“Kami juga menyediakan pupuk komersial. Di 2023 ini, ada 110 ribu pupuk urea dan 60,000 pupuk NPK yang komersial. Pupuk ini kita salurkan ke retail. Sehingga mereka yang tidak masuk e-Alokasi pupuk bersubsidi maka bisa mendapatkan pupuk komersial tersebut,” katanya. #Fly