Solusi Hakiki Pembebasan Palestina dari Aliansi Muslim Palembang

BELA PALESTINA---Aksi Bela Palestina oleh Aliansi Muslim Palembang Peduli Palestina di Bundaran Air Mancur Palembang, Sabtu (16/11/2024). (FOTO: SS 1/ANTON RADIANTO FADLI).

Palembang, SumselSatu.com

Aliansi Muslim Palembang Peduli Palestina menggelar aksi Bela Palestina di Bundaran Air Mancur Palembang, Sabtu (16/11/2024). Dalam aksinya, mereka menyatakan lima solusi hakiki pembebasan Palestina.

Humas Aksi Bela Palestina Ustad Mawardi menyatakan, solusi pertama adalah pengiriman tentara militer dari para penguasa negeri muslim untuk melawan dan mengusir Israel dari tanah Palestina.

Kedua, sikap tegas negara-negara muslim untuk boikot Israel, memutus hubungan politik dan ekonomi perdagangan untuk melemahkan Israel.

Ketiga, menyerukan persatuan negeri-negeri muslim dengan menghapus sekat-sekat Nation State, sehingga saudara-saudara Palestina bisa menerima berbagai bantuan mulai dari bantuan keamanan melalui pengiriman tentara, pengiriman sandang, pangan dan obat-obatan.

Keempat, umat Islam harus sadar agar tidak lagi percaya berbagai kebijakan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) atau
Mahkamah Internasional. Sesungguhnya kebijakan sekuler demokrasi adalah pendukung utama zionis Israel menjajah Palestina.

Kelima, memperjuangkan tegaknya Khilafah karena hanya dengan Khilafah yang mampu menyatukan seluruh kekuatan negeri-negeri muslim yang dulu pernah berjaya dan ditakuti musuh-musuh
Islam.

“Seruan kami adalah solusi yang mampu melindungi umat, termasuk Palestina. Ini
adalah cita-cita yang harus diperjuangkan bersama. Kami mengajak seluruh masyarakat, baik individu maupun kelompok, untuk berpartisipasi karena setiap langkah dakwah kita adalah
harapan bagi mereka. Mari kita tunjukkan bahwa kita peduli dan kita dapat bersatu,” ujar Mawardi.

Infrastruktur Hancur, Rumah Diratakan

Dikatakannya, selama satu tahun terakhir, Gaza telah mengalami kehancuran yang luar biasa akibat genosida brutal Israel. Puluhan ribu warga sipil tewas, infrastruktur penting hancur, dan banyak
rumah serta sekolah diratakan. Setidaknya 87,000 rumah di Gaza telah hancur total, sementara kerusakan pada infrastruktur vital diperkirakan mencapai $18,5 miliar atau 290 triliun rupiah.

Akibat dari serangan tersebut, setidaknya 1,9 juta warga Gaza terpaksa harus mengungsi. Serangan udara Israel secara brutal telah menghancurkan lembaga-lembaga pendidikan di Gaza.

Menurut laporan, setidaknya 354 orang tewas dalam serangan yang menargetkan gedung sekolah yang dijadikan tempat pengungsian antara Juni hingga September tahun ini, lebih dari 718,000 siswa di Gaza terpaksa berhenti bersekolah akibat perang ini.

Otoritas kesehatan Palestina menyebutkan, hampir 42,000 orang terbunuh selama perang, dan 96,000 lainnya terluka, lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Jumlah korban tewas kemungkinan besar jauh lebih tinggi karena ribuan orang masih terkubur di bawah reruntuhan atau di daerah-daerah yang tidak dapat diakses oleh tim medis, Perang telah mengakibatkan 90 persen dari 2,3 juta populasi Gaza kehilangan tempat tinggal.

Data PBB mengatakan, perang telah merusak atau menghancurkan lebih dari 92 persen jalan utama di Gaza dan lebih dari 84 persen fasilitas kesehatan. Tragisnya hingga saat ini, selama 1 tahun genosida Gaza tidak ada satupun penguasa
negeri muslim yang mau dan mampu untuk menolong Palestina, padahal mereka memiliki ratusan ribu bahkan jutaan tentara muslim.

“Hal ini menunjukkan kesekian kali betapa lemahnya umat Islam yang jumlahnya lebih dari 2 miliar di seluruh dunia, Bagaimana mungkin jumlah umat Islam yang begitu besar tidak mampu menolong saudaranya yang menderita di Gaza Palestina,” katanya.

“Kami dari Aliansi Palembang muslim peduli Palestina menyerukan pembebasan seluruh tanah Palestina yang diberkahi. Tanah Palestina adalah tanah kaum muslimin tidak boleh sejengkalpun diduduki zionis Israel. Perang Palestina adalah perang terhadap umat dan agama,” tambahnya. #arf

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here