Tahun ini Angka Stunting Sumsel Naik

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy

Palembang, SumselSatu.com

Sempat memperoleh peringkat terendah nomor dua untuk tingkat banyaknya anak-anak atau balita yang terkena ‘Stunting’ di seluruh Provinsi di Indonesia. Nampaknya tahun ini posisi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan menurun, karena sampai dengan bulan Maret angka anak-anak atau balita di Sumsel yang terkena stunting meningkat sebesar 22,8 persen dari tahun 2017 yang hanya sebesar 19,2 persen.

Stunting biasanya disebut untuk kasus pertumbuhan anak yang terganggu, karena kurang asupan gizi yang dibutuhkan tubuh. Biasanya dipantau pada anak-anak usia di bawah lima tahun. Tidak hanya berat badan kurang, namun juga tinggi badan.

Untuk itu, tahun ini Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel akan memfokuskan untuk pencgahan terjadinya stunting. Hal disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy saat dijumpai di kantor Gubernur Sumsel.

“Ya, dengan Program ‘Mengawal Seribu Hari Kehidupan bagi Baduta (bawah dua tahun usia bayi), kita kawal kehidupan generasi penerus bangsa ini”, kata Lesty, Senin (12/3/2018).

Lesty membenarkan jika untuk tahun ini provinsi Sumsel, balita yang terkena Stunting meningkat. Daerah yang paling banyak melaporkan terjadinya Stunting yakni Kabupaten Banyuasin.

“Tahun kemarin kita masuk di nomor dua terendah, tapi di tahun ini meningkat. Tapi angka itu masih jauh dari angka Nasional yakni 32 persen”, ujarnya.

Lesty menjelaskan, penyeban terjadinya stunting secara umum disebabkan oleh gizi buruk pada ibu, praktik pemberian dan kualitas makanan yang buruk, sering mengalami infeksi serta tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Untuk itu, Lesty menjelaskan cara mencegah stunting yakni seorang ibu harus mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan nutrisi yang dibutuhkan selama menyusui, memberikan nutrisi yang baik kepada Si Buah Hati, seperti memberikan ASI eksklusif dan nutrisi penting lainnya seiring pertambahan usia, menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

“Menjaga asupan nutrisi yang ideal dan bervariatif ditambah dengan perilaku hidup bersih dan sehat memegang peranan yang krusial bagi kesehatan ibu hamil, terutama bagi janin. Hal ini untuk mencegah terjadinya kekerdilan demi kelangsungan hidup anak dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang yang sehat, serta untuk memastikan anak tumbuh menjadi orang dewasa yang kuat, terdidik, dan produktif. Pegetahuan ini harusnya diketahui oleh calon seorang ibu sebelu dia menikah atau sebelum Hamil”, tegasnya. #ard 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here