27 Persen Anggaraan Disdik untuk Pembelian Mobiler

Salah satu sekolah yang mendapat bantuan mobiler, SMAN 2 Adab.

Palembang, SumselSatu.com

Kekurangan meubeler (mobiler) di SMA dan SMK di Sumsel menjadi batu sandungan pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Sumsel.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel, Widodo, beberapa sekolah di kabupaten/kota di Sumsel banyak yang kekurangan mobiler. Kekurangan mobiler di SMA dan SMK mencapai 28 ribu unit.

“Sejumlah sekolah masih kekurangan mobiler terutama sekolah baru. Jadi selain kekurangan guru, kekurangan mobiler. Ini menjadi batu sandungan kemajuan pendidikan di Sumsel,” ujarnya.

Oleh sebab itu, lanjut Widodo, tahun ini  pihaknya telah menyiapkan anggaran yang terbilang besar untuk pembelian mobiler dengan persentase mencapai 27 persen dari anggaran pendidikan. Namun, dia tidak bisa menyebutkan jumlah nominal secara rinci.

“Beberapa sekolah sudah mengajukan, Juli nanti sudah dibagikan ke sekolah,” ungkapnya.

Menurutnya, sekolah baru akan menjadi proritas utama untuk diberikan bantuan mobiler. Bahkan dari 28 ribu mobiler yang disediakan tersebut sekitar 15-20 persen diantaranya diperuntukkan bagi sekolah swasta.

Ketika disinggung kasus yang terjadi di SMAN 2 Abab yang terletak di Desa Pengabuan, Kecamatan Abab Kabupaten PALI yang mengalami kekurangan mobiler dan harus belajar lesehan di lantai, Widodo mengaku telah menerima laporan dan pengusulan permohonan bantuan mobiler dari pihak sekolah.

“Anggaran mobiler sudah ada, tinggal realisasinya. Karena SMAN 2 Abab ini tergolong baru, tentu akan masuk kelompok sekolah yang diproritaskan diberi bantuan mobiler,” pungkasnya. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here