Sungai Liat, SumselSatu.com
Sebanyak 35 orang atlet andalan Sumatera Selatan (Sumsel) yang tergabung dalam program Sriwijaya 2020 KONI Sumsel, mengikuti kegiatan Character Building di Tanjung Pesona Sungai Liat, Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Kegiatan ini berlangsung selama empat hari sejak Jumat hingga Minggu (29-31/12/2017) yang dibuka langsung oleh Kadispora Sumsel sekaligus Ketua Pelaksana Akhmad Yusuf Wibowo.
Hadir juga dalam acara pembukaan yang berlangsung di meeting room Hotel Tanjung Pesona, nara sumber pengisi materi Rachman Widohardjono, M Psi, Psikolog yang merupakan psikolog olahraga Satlak Prima Kemenpora, instruktur tenaga dari Korem Palembang kapten Inf. Hermanto beserta anggota, beberapa pengurus program Sriwijaya 2020 serta pengurus KONI Sumsel lainnya.
Dalam sambutannya, ketua pelaksana yang juga wakil Ketua Umum IV KONI Sumsel Akhmad Yusuf Wibowo menyampaikan, kegiatan ini berlangsung selama empat hari dengan menghadirkan nara sumber dan tenaga instruktur character building yang sesuai dengan kebutuhan atlet Sumsel saat ini.
Dilaksanakannya kegiatan ini di Babel karena memang sebelumnya sudah ada MoU antara bapak Gubernur Sumsel dengan Provinsi Babel dalam hal pengembangan pembinaan atlet prestasi. Kegiatan ini penting karena semangat spirit olimpiade tetap kita junjung tinggi.
“Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 35 atlet, 16 pelatih dari 11 cabor yang tergabung dalam program andalan KONI Sumsel Sriwijaya 2020. Cabor-cabor tersebut antara lain, angkat berat, catur, dayung, gulat, loncat indah, polo air (putra-putri) , squash, atletik, menembak, pencak silat, senam dan selam,” disampaikan Yusuf Wibowo.
Lebih lanjut sampaikannya, secara keseluruhan untuk program sriwijaya 2020 KONI Sumsel sebanyak 60 atlet, 25 pelatih dari 13 cabor keseluruhan. Sementara untuk kegiatan ini, cabor anggar dan ski air absen karena bersamaan dengan agenda pelatnas.
“Ada dua cabor yang absen yakni, anggar dikarenakan dua orang atletnya tengah cidera dan ada juga yang lagi pelatnas, sementara ski air bersamaan dengan kegiatan yang berlangsung di Jakabaring. Kemudian atletik hanya dihadiri pelatih, sementara atletnya juga tengah mengikuti pelatnas,” jelas Yusuf.
Ditambahkannya lagi, pembentukan karakter atlet ini justru yang lebih berperan adalah pelatih itu sendiri. Karena pelatihlah yang menjadi tauladan bagi pembentukan karakter atlet.
“Saya juga atlet karena saya tahu begitu pentingnya karakter dari seorang pelatih. Bukan hanya materi, jadi nilai dan disiplin yang di terapkan pelatih. Itulah perlu pembentukan karakter ini,” jelas Yusuf.
Sementara itu, Wakil Binpres KONI Sumsel Syamsuramel menegaskan kepada seluruh atlet dan pelatih bahwa untuk tahun 2018 nanti program pembinaan Sriwijaya 2020 sudah tidak ada toleransi lagi. Menurutnya, waktu menjelang PON 2020 di Papua sudah sangat dekat dan di taghun 2018 juga tengah sibuk agenda pilkada. Menurutnya, dasar program kegiatan character building ini merupakan program sriwijaya 2020 yang sekaligus juga untuk merecovery atlet yang menjadi andalan Sumsel.
“Untuk program yang sudah berjalan 2017 yang lalu memang masing banyak kekurangan dalam penerapan aturan dikarenakan belum adanya aturan secara tegas bagi atlet dan pelatih. Namun di 2018 kita sudah harus tegas karena waktunya sudah sangat singkat, sementar di 2019 sudah harus mengikuti pra PON. Jadi waktu yang tersisa selama ini harus betul-betul dimaksimalkan untuk memperbaiki peringkat PON di Jabar tahun 2016 yang lalu,” terangnya. #ard