Palembang, SumselSatu.com
Pertamina Region Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memastikan belum menerapkan kebijakan gas elpiji 3kg nonsubsidi di Sumsel.
Pertamina mengimbau agar masyarakat tidak resah, karena kuota gas elpiji 3kg bersubsidi tahun ini justru melebihi tahun lalu yakni mencapai 198.775 mt.
Regent Manager Comunication and CSR Pertamina Sumbagsel Hermansyah Nasroen mengatakan,Ā pihaknya belum mendapat informasi terkait kebijakan gas elpiji 3kg nonsubsidi di Sumsel.
“Sekarang uji terbuka di Jakarta dan Surabaya. Nah, untuk Sumsel belum diterapkan kebijakan tersebut. Karena akan dilihat dulu hasil uji pasar di kedua provinsi itu,” ujar Hermansyah ketika diwawancarai di ruang kerjanya, KamisĀ (5/7).
Hermansyah menjelaskan, kuota gas elpiji 3kg subsidi untuk Sumsel tahun ini mencapaiĀ 198.775 mt. Angka itu bertambah dibandingkan kuota 2017 sebesar 192.857mt.
“Kita hanya bisa mengimbau agar masyarakat yang menggunakan gas 3kg bersubsidi ini memang yang sesuai kriteria. Bukan rumah makan atau hotel. Pengawasan kita sampai pangkalan, Insya Allah tidak menyimpang pendistribusiannya,” ujar dia.
Untuk harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3kg subsidi, di pangkalan berkisar Rp14.800 sampai Rp20.500, tergantung jarak kabupaten/kota. “Yang merasa berhak mendapatkan gas elpiji 3kg bersubsidi tidak usah khawatir. Sebab kuota gas 3kg bersubsidi untuk Sumsel tahun ini malah bertambah,” paparnya.
Menurut Hermansyah, peredaran gas 3kg nonsubsidi di Sumsel tidak akan diterapkan dalam waktu dekat.Ā Pihaknya masih akan menunggu hasil uji pasar di Jakarta dan Surabaya. “Dengan adanya gas 3kg nonsubsidi, maka masyarakat yang tidak berhak membeli gas 3kg subsidi dapat beralih menggunakan gas 3kg nonsubsidi. Karena gas 3kg nonsubsidi dilengkapi doubel spindle pump sehingga lebih aman digunakan,” pungkasnya. #nti