Palembang, SumselSatu.com
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Sumatera Selatan (BMKG Sumsel), musim hujan akan terjadi pada November mendatang.
Selain banjir yang jadi persoalan, untuk mengantisipasi angin kencang yang menyebabkan pohon roboh, maka Pemerintah Kota (Pemko) Palembang sudah menyiapkan antisipasi.
Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Palembang Affan Prapanca Mahali mengatakan, untuk menghadapi situasi cuaca yg mengarah ke musim penghujan pihaknya menyiagakan armada dan satgas.
“Total armada ada sebanyak 3 mobil crane dan dump truk 9 unit untuk memangkas dahan pohon penghijauan,” ujar Affan, Kamis (26/10/2023).
Dikatakan, jika saat ini untuk mengantisipasi pohon yang berpotensi roboh ini, maka dilakukan pemangkasan sambil tetap siaga sumber daya manusia (SDM)/ pegawai dan armada.
“Pemangkasan ini semua lokasi menjadi prioritas kami, terutama yang di jalan protokol kota dan kawasan jalan lintas kota,” katanya.
Sementara itu, di pertengahan Oktober di Kota Palembang mulai terjadi hujan, walaupun memang tidak merata, dan dengan intensitas yang belum tinggi.
Tapi dampaknya terhadap potensi pohon roboh sudah terlihat, seperti beberapa waktu lalu pohon roboh terjadi di depan kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latih Kerja Pengembangan Produktivitas dan Keterampilan Transmigrasi (UPTD BLKPPKT) di Jalan Residen Amaludin, RT 02 RW 01, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Palembang.
“Tim kita bertindak ketika ada pohon roboh dengan melakukan evakuasi,” katanya.
Kepala BMKG Sumsel Wandayantolis mengatakan, saat ini meskipun sudah ada hujan tapi belum merata dan intensitas rendah.
“Wilayah Sumsel belum memasuki musim penghujan. Hujan akan merata sepenuhnya di Sumsel pada pertengahan November,” katanya. #ari