Aspal Karet yang Diremehkan Jadi Kenyataan

BERTEMU-----Giri Ramanda Kiemas ketika bertemu warga di Kecamatan Sako, Palembang, beberapa waktu lalu. (FOTO: DOK SS1)

Palembang, SumselSatu.com

Salah satu upaya Pemerintah RI untuk meningkatkan harga jual karet adalah menggunakan aspal karet untuk jalan. Presiden RI Jokowi lantas menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk membeli karet dari petani untuk digunakan sebagai bahan campuran aspal. Instruksi tersebut disampaikan Presiden Jokowi pada saat bertemu dengan para petani karet di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa waktu lalu.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sumsel H M Giri Ramanda N Kiemas menyatakan, pihaknya mendorong agar pembelian getah karet untuk pembangunan/perbaikan ruas jalan di Sumsel berjalan mulai 2019.

Ketika dirinya menjadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumsel pada Pemilukada 2018 lalu, salah satu program yang ditawarkan adalah penggunaan aspal karet untuk ruas jalan di Sumsel. Karena, melalui langkah itu, ruas jalan lebih berkualitas, dan membantu petani. Sebab, harga jual getah karet petani di Sumsel dapat meningkat.

“Program aspal karet yang selama ini diremehkan, akhirnya menjadi kenyataan,” kata Giri Ramanda Kiemas kepada SumselSatu, Rabu (28/11/2018).

“Terima kasih kepada Pak Jokowi dan Menteri PUPR yang mau mendengarkan jeritan masyarakat Sumsel, dan petani karet pada umumnya. Kalau bisa seluruh jalan yang ada menggunakan aspal karet agar komoditas karet tidak lagi tergantung dengan harga internasional. Kita menyerap produksi kita sendiri,” tambah Giri yang pernah menjabat Ketua DPRD Sumsel 2014 hingga 2018 itu.

Giri berharap, ke depan, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Sumsel yang ada petani karetnya, menggunakan aspal karet untuk pembangunan/perbaikan jalan.

“Program ini untuk menyerap karet produksi masyarakat,” kata Giri yang kembali menjadi Calon Anggota DPRD Sumsel dari Dapil Muara Enim, Prabumulih, dan PALI itu.

Sebelumnya, KemenPUPR menyatakan, siap melaksanakan instruksi Presiden Jokowi untuk membeli karet dari petani untuk digunakan sebagai bahan campuran aspal.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, selain memiliki keunggulan dibandingkan aspal kovensional, penggunaan aspal karet akan membantu penyerapan getah karet rakyat yang saat ini harganya rendah.

“Saat ini jumlah yang akan diserap dan harganya masih dihitung oleh Ditjen Bina Marga,” ujar Basuki dalam siaran pers KemenPUPR.

Penggunaan aspal karet untuk pengaspalan jalan sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa lokasi, termasuk di Sumsel. Kelebihan campuran aspal karet alam yakni meningkatkan kualitas aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur.

Tahun 2018-2019, KemenPUPR melaksanakan preservasi (pemeliharaan) Jalan Muara Beliti–Tebing Tinggi–Lahat sepanjang 125 kilometer (Km) dengan anggaran sebesar Rp30,55 miliar. Dari total panjang tersebut, terdapat 5,3 km yang menggunakan aspal karet dengan ketebalan empat centimeter (Cm).

Sebelumnya ujicoba penggunaan aspal karet telah dilakukan pada pelapisan ulang jalan di Lido, Sukabumi, Jawa Barat dengan kandungan karet alam sebesar tujuh persen. Dalam satu ton campuran beraspal panas dapat dimanfaatkan kurang lebih sebanyak 4,2 kg karet alam.

Proses penggunaan karet sebagai bahan campuran aspal, yakni karet dari petani di Sumsel dimulai dari pemrosesan di Pusat Penelitian Karet di Bogor yang mampu memproduksi karet lateks 1,6 ton/hari. Kemudian dilakukan pencampuran karet tervulkanisir di tempat curah aspal di Lampung. Selanjutnya didistribusikan ke aspal mixing plant di Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, dan dilakukan kegiatan pencampuran. Selanjutnya aspal karet siap dihamparkan. #ari

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here