DBD Mengintai, Dinkes PALI Didesak Lakukan Fogging

M Anasrul Dwi N, (tengah) Ketua DPD KNPI PALI.

PALI, SumselSatu.com

Warga Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) merasa khawatir dengan ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pun didesak untuk segera melakukan fogging dan pembagian bubuk abate ke seluruh warga di wilayah PALI.

Desakan ini disampaikan Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten PALI. Ketua DPD KNPI PALI, M Anasrul Dwi N, Kamis (20/12/2018), mengatakan, berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari masyarakat, sejauh ini sudah empat warga meninggal karena DBD.

“Kesemuanya anak-anak. Tiga orang berasal dari Kecamatan Penukal Utara, satu orang berasal dari Kecamatan Talang Ubi. Untuk itu, kami meminta dengan sangat agar pihak Dinkes PALI segera melakukan fogging dan pembagian bubuk abate secara masif, menyeluruh hingga ke pelosok desa dan wilayah Kabupaten PALI,” kata pria yang kerap disapa Anas itu.

Apalagi, sambung Anas, saat ini tengah memasuki musim penghujan yang dapat mempercepat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

“Kalau sudah menghilangkan nyawa empat orang, artinya PALI sudah dalam masa darurat DBD. Apalagi, selama lebih kurang satu bulan ini, pasien DBD di RSUD PALI meningkat drastis, kalau tidak segera ditanggulangi, maka tidak menutup kemungkinan akan menambah daftar panjang korban meninggal dunia akibat DBD,” ungkapnya.

Selain itu, Ketua MASIKA ICMI Kabupaten PALI itu juga menyayangkan penanganan dan penindakan medis di RSUD Kabupaten PALI. “Saya dapat info dari warga, bahwa ada pasien yang hendak berobat dan meminta dirawat inap namun pihak RSUD PALI menolak dan menyarankan agar rawat jalan saja. Padahal kan, namanya RS harusnya diterima dan langsung diberikan pelayanan yang maksimal untuk pengobatan. Bukannya malah menyuruh untuk rawat jalan,” tutur dia.

“Bahkan, ada keluarga pasien yang memberi kabar kepada saya jika ada pasien yang sudah dua malam dirawat inap, diketahui hanya demam panas tinggi. Namun, setelah memasuki hari ketiga ternyata si pasien menderita penyakit DBD bahkan kondisinya telah kritis. Untuk kasus ini, saya berharap pihak RSUD PALI agar serius dalam memberikan tindakan medis terhadap warga. Jangan pernah main-main dalam mengobati warga, karena jika terlambat dalam penanganan medis, nyawa pun bisa melayang,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinkes PALI Lydwirawan mengklaim pihaknya telah melakukan fogging dan pembagian bubuk abate ke warga. “Untuk fogging fokus bagi yang ada KDRS dari rumah sakit. Sementara untuk pembagian bubuk abate telah dilakukan ke kantor kepala desa dan kantor kelurahan. Tindakan sudah kami lakukan di daerah endemik,” kata Lydwirawan saat dihubungi via WhatsApp.

Terkait lokasi mana saja yang telah dilakukan fogging, pria yang kerap disapa Iwan itu belum membalas chat WhatsApp dari SumselSatu.com. #abi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here