Palembang, Sumselsatu.com – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dapat saja berkoalisi, mengusung pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Provinsi Sumsel 2018.
“Kemungkinan bisa, karena politik ini dinamis,” ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Sumsel Nopran Marjani saat disinggung kemungkinan Partai Gerindra dan PDI Perjuangan berkoalisi di Pemilukada Sumsel mendatang.
Nopran yang diwawancarai SumselSatu.com usai Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sumsel di Ruangan Rapat Paripurna DPRD Sumsel, Jumat (19/5/2017), mengatakan, saat ini antar kandidat calon gubernur maupun partai politik (Parpol) masih terus melakukan penjajakan atau lobi-lobi politik menjelang Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Sumsel nanti.
Ketika disinggung soal hubungan politik Gerindra-PDI Perjuangan, Nopran yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel itu menyatakan, keduanya harmonis.
“Hubungan sangat harmonis, baik di DPP (dewan Pimpinan Pusat-red) maupun DPD,” tandasnya.
Sebelumnya, Nopran menyampaikan, dirinya telah mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Bupati (Balonbup) Lahat di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Lahat pada 11 Mei lalu. Dia akan mengembalikan formulir tersebut pada 4 Juni mendatang.
Nopran mengatakan, Partai Gerinda hanya mendapatkan empat kursi DPRD Lahat. Sedangkan untuk mengusung pasangan Balonbup-Wakil Bupati (Wabup), harus memiliki delapan kursi.
Terpisah, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel M Giri Ramanda N Kiemas ketika disoal kemungkinan koalisi Gerindra-PDI Perjuangan di Pilgub Sumsel mendatang mengatakan, hal tersebut dapat saja terjadi.
“Hal itu bisa saja terjadi, tergantung nanti komunikasi-komunikasi politik,” kata Giri yang juga Ketua DPRD Sumsel tersebut. (arf)
