Ketika Ketua Bhayangkari Sumsel Susuri Sungai ke Desa Tertinggal

DESA TERTINGGAL-----Ketua Bhayangkari Daerah Sumsel Winny Agung Budi Maryoto (dua dari depan) bersama Ketua Bhayangkari Cabang Mura Achy Pambudi (depan kanan) melalui sungai ke desa tertinggal Sri Pengantin, Kabupaten Mura. (FOTO: SS1/Hengky)

“Kami tinggal di kota saja masih mengeluh. Tetapi, masyarakat dan anak-anak di sini tetap semangat. Bisa hidup dan kuat di sini. Semangat ini harus dicontoh dengan kekurangan kita tetap semangat”.

DUSUN III, Sri Pengantin, Kecamatan Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu, Terawas, Kabupaten Musi Rawas (Mura) disambangi Ketua Bhayangkari Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) Winny Agung Budi Maryoto.

Perjalanan menuju lokasi desa tertinggal itu harus ditempuh melalui sungai dengan perahu ketek sekitar satu jam. Tidak ada jalur darat ke lokasi desa tersebut. Jaringan listrik dan sarana komunikasi juga tidak ada di lokasi tersebut.

Ketua Bhayangkari Sumsel didampingi Wakil Ketua Bhayangkari Sumsel Dhani Asep Suhendar, Eva Soemarno, Titi Prasetijo, Angel Nelson, Ira M Aris, Monik Zulkarnain, dan Novie Tommy.

Selain itu, ada juga Ketua TP PKK Kabupaten Mura Noviar Hendra Gunawan, Ketua Bhayangkari Cabang Mura Achy Pambudi, dan Ketua Bhayangkari Lubuklinggau Farah Hajat Mabrur Bujangga, dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVII Kodim 0406/MLM Witi Dodi Syamsurizal.

Sambutan puisi dan nyanyian dari anak-anak Sekolah Dasar (SD) Sri Pengantin berjudul ‘Aku Bangga Jadi Anak Desa’ membuat suasana menjadi haru.

Ketua Tim PKK Kabupaten Mura Noviar Hendra Gunawan mengatakan, Desa Sri Pengantin masuk dalam Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sehingga belum dapat dilakukan pembangunan.

“Kami harapkan kedatangan Ketua Bhayangkari Daerah Sumsel dapat menyampaikan kondisi yang ada di Desa Sri Pengantin ke tingkat atas. Sehingga, bisa dilakukan pembangunan di desa ini,” ujar Noviar saat melakukan anjangsana dan kunjungan kerja dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) Ke-65 dan HUT Polwan Ke-69 di Desa Sri Pengantin, Selasa (29/8/2017).

Jumlah penduduk desa tersebut sekitar 200 jiwa dengan 71 kepala keluarga. Untuk sarana pendidikan satu SD dengan 80 murid, dan ada satu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

“Kami bangga ada Ketua Bhayangkari Daerah Sumsel datang ke sini. Bahkan, Bupati Mura H Hendra Gunawan satu-satunya putra daerah yang sering datang ke Desa Sri Pengantin dan sangat ingin membangun Desa Sri Pengantin. Namun, desa di sini masuk kawasan TNKS,” katanya.

Ketua Bhayangkari Sumsel Winny Agung Budi Maryoto mengatakan, dirinya sejak awal sangat ingin datang ke Desa Sri Pengantin yang dijelaskan Ketua Bhayangkari Cabang Mura Achy Pambudi.

“Kami tinggal di kota saja masih mengeluh. Tetapi, masyarakat dan anak-anak di sini tetap semangat. Bisa hidup dan kuat di sini. Semangat ini harus dicontoh dengan kekurangan kita tetap semangat,” ujar Winny.

Ketika mendengar kondisi di desa memprihatinkan, dirinya menyadari pemerataan pembangunan masih sangat jauh.

“Saya harap ke depan di Desa Sri Pengantin ada SMP dan SMA serta ada pembangunan lainnya. Sehingga, desa maju dengan pembangunan yang ada,” katanya. #Hengky

 

Ketua Bhayangkari Daerah Sumsel, Ny Winny Agung Budi Maryoto (dua dari depan) bersama Ketua Bhayangkari Cabang Mura Ny Achy Pambudi (depan kanan) melalui sungai ke desa tertinggal Sri Pengantin Kabupaten Mura.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here