Mediasi Gagal, Unsri Tak Mau Turunkan UKT

Mahasiswa Unsri dan gabungan BEM di Sumsel melakukan aksi demo di Gedung DPRD Sumsel, Jumat (4/8/2017).

Palembang, Sumselsatu.com – Terkait aksi demo berujung pemukulan dua mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), ratusan mahasiswa Unsri dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumsel melakukan aksi damai di Gedung DPRD Sumsel, Jumat (4/8/2017). 

Hadir dalam orasi itu Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Ketua DPRD Sumsel HM Giri Ramanda N Kiemas, didamping pimpinan dewan Sumsel. Setelah menyampaikan orasinya, perwakilan mahasiswa diterima wakil rakyat untuk melakukan audiensi.

Presma Unsri Rahmad Farizal dalam orasinya mengatakan, Unsri sebagai kampus terbesar di Sumsel sudah mengekang kebebasan mahasiswa. Buktinya, upaya mediasi yang ditawarkan mahasiswa untuk menurunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) ditolak pihak kampus. 

“Ketika kita meminta hak mahasiswa, namun tertolak karena kampus tidak mau menurunkan UKT. Katanya, ada ancaman pembakaran kampus saat demo itu bohong, apakah kampus mengajarkan kebohongan. Saat aksi, sampah air minum kami pungut sendiri,” kata Rahmad Farizal. 

“Bahkan dua mahasiswa dipukul di kampus Unsri, karyawan Unsri juga ikut memukul. Kita meminta kepada wakil rakyat untuk memperjuangkan permintaan kami. Kami siap memaparkan hasil kajian dan video mahasiswa dipukuli,” tambahnya. 

Dikatakannya, sistem UKT adalah penyakit pendidikan di Indonesia. UKT juga bermasalah di Unsri sejak tahun 2013. Hampir ada 103 mahasiswa drop out (DO) karena UKT. 

“Saat mahasiswa turun baru ada investigasi UKT. Pada tahun 2014-2015 persoalan UKT juga terus berlanjut,” sesalnya. 

Sementara Adit, perwakilan dari Fisip Unsri juga mendapat ancaman dikeluarkan dari kampus karena membela rekannya. Ia mengatakan, duka mereka sudah meluas karena ada dua mahasiswa yang menjadi korban pemukulan. 

“Dua mahasiswa aktivis dipukuli oleh oknum, tidak perlu kita jelaskan. Untuk mahasiswa di Sumsel apakah kita siap aksi besar-besaran. Unsri tidak bisa selesaikan masalah, ada yang tidak beres di rektorat. Perjuangan ini tidak pernah hilang kita akan perjuangkan keadilan,” teriaknya yang disambut teriakan ‘hidup mahasiswa’ oleh rekan-rekannya. (Ari)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here