Meski Peringkat Delapan, Pembinaan Dinilai Sukses

Medali perunggu dari cabor wushu merupakan medali terakhir Indonesia yang diraih oleh Widiyanto Yusuf di kelas 65kg pada ISG di BAKU, Senin (22/5).

Baku, Sumselsatu.com – Di hari terakhir pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) IV di Baku Azerbaijan, kontingen Indonesia berada di peringkat delapan dengan total 58 raihan medali yakni, 6 emas, 29 perak dan 23 perunggu.

Meski target lima besar belum tercapai, namun hasil ini merupakan hasil yang positif dan sangat realistis. Mengingat, ajang ISG tersebut merupakan sekaligus juga try out bagi atlet-atlet andalan timnas untuk turun di ajang SEA Games dan Asian Games mendatang.

“Ajang ISG kali ini kualitas atletnya memang sangat berbeda dengan ISG sebelumnya, karena hampir rata-rata atlet yang turut serta merupakan atlet elit yang sering berkompetisi di Eropa. Mungkin juga karena jarak Azerbaijan yang tidak terlalu jauh dari negara Eropa,” ujar wakil ketua CDM yang juga Wakil Ketua KOI Muddai Madang, Senin (22/5/2017).

Menurut Muddai, meski harus menghadapi atlet-atlet top dunia, raihan medali timnas di ISG kali ini rata-rata di didominasi medali perak. Artinya pembinaan persiapan untuk ajang SEA Games yang tinggal tiga bulan lagi sudah cukup baik.

“Dengan hasil ini, artinya pembinaan yang dilakukan Satlak Prima sejauh ini 85-90 persen berhasil. Namun memang harus tetap kita akui bahwa dari sisi peringkat kita memang menurun ke urutan delapan. Hal ini wajar saja, karena lawan kita mayoritas atlet top seperti negara-negara eks Soviet dan Turki yang akan menjadi tuan rumah ISG kelima,” jelas Muddai.

Ditambahkannya lagi, pihak KOI juga sangat mengapresiasi kepada seluruh atlet, pelatih dan official kontingen Indonesia yang sudah berjuang maksimal di ISG kali ini. Termasuk juga untuk CDM Gubernur Sumsel H Alex Noerdin yang terus memotivasi seluruh atlet berjuang mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia.

“ISG kali ini regulasinya juga jauh lebih baik dari sebelumnya, karena memang terus dilakukan penyempurnaan. Apalagi sistem keamanan di sini (Baku), begitu bagus dan sangat ketat. Kita berharap atlet Indonesia tetap semangat untuk kembali berjuang di ajang berikutnya,” tukasnya.

Sementara itu, upacara penutupan (closing ceremony) ISG IV ini digelar pada Senin (22/5/2017) malam di Baku Olymlic Stadium. Sejumlah acara hiburan ditampilkan sejak pukul 20.00 waktu setempat, untuk menambah semarak pesta olahraga negara-negara mayoritas Islam di dunia ini. Termasuk juga kilauan kembang api juga menghiasi langit Kota Baku Azerbaijan. (ril)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here