Panen Raya, Produksi Jagung Capai 8,5 Ton per Hektar

PANEN RAYA-Bupati Lahat Aswari Rivai melihat langsung aktivitas panen raya petani jagung, Selasa (10/10/2017).

Lahat, SumselSatu.com

Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat mendorong pengembangan budidaya tanaman jagung akhirnya membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari hasil panen raya jagung hibrida di Desa Benua Raja Kecamatan Pajar Bulan, Selasa (10/10/2017), di mana hasil panen berhasil melampaui target.

Bupati Lahat Aswari Rivai mengatakan, capaian produksi jagung kini mencapai 8,5 ton per hektar pada panen raya kali ini sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. Selain itu, Pemkab Lahat melalui OPD terkait akan terus mendorong petani melalui kelompok tani (Koptan) menanam jagung dengan memanfaatkan lahan yang tersisa. Terlebih penanaman cukup mudah dan di sisi lain pangsa pasarnya cukup menjanjikan.

“Pemkab Lahat siap membantu para petani khususnya menyangkut cara mengelola pertanian jagung. Jangan sampai para petani hanya terfokus pada pertanian padi, kopi dan karet saja. Tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai selingan,” kata Aswari di sela-sela panen raya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Lahat Agustia Budiman menerangkan, panen raya di Desa Benua Raja ini meliputi 150 hektar dari 1.250 hektar lahan jagung yang ada. Sedangkan luas total keseluruhan di Kabupaten Lahat yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian jagung saat ini 10.000 hektar, dari sebelumnya hanya 1.050 hektar.

Untuk komoditas jagung, ditargetkan produksinya mencapai 6,5 ton pipilan kering per hektarnya. Artinya, capaian hasil produksi panen raya jagung di Desa Benua Raja ini melampaui target.

Agustia menambahkan, melalui program Upsus Pajale (Padi, jagung dan kedelai-red), pihaknya terus melakukan pelbagai strategi untuk peningkatan luas tanam dan produktivitas di wilayah-wilayah sentra produksi pangan. Di mana operasionalisasi pencapaian target benar-benar dilaksanakan secara menyeluruh.

“Program ini dimulai dengan penyediaan dana, pengerahan tenaga, perbaikan jaringan irigasi yang rusak, bantuan pupuk, ketersediaan benih unggul, penyediaan traktor dan alsintan lainnya. Hal ini untuk mendukung persiapan, panen dan pascapanen, termasuk kepastian pemasaran dari hasil tanaman Pajale,” jelasnya. #ari

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here