Prioritaskan Kinerja Pembangunan dan Keuangan Daerah

PARIPURNA-Rapat Paripurna LVIII (58) DPRD Provinsi Sumsel dengan agenda penyampaian Pidato Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sumsel Tahun Anggaran 2018, Senin (29/4/2019). Rapat digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumsel.

Palembang, SumselSatu.com

Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya menghadiri Rapat Paripurna LVIII (58) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumsel dengan agenda penyampaian Pidato Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sumsel Tahun Anggaran 2018, Senin (29/4/2019).

Rapat digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumse, dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Sumsel M Aliandra Pati Gantada. Dalam rapat tersebut, Mawardi mengungkapkan bahwa tahun 2018 merupakan tahun kelima atau tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Sumsel periode 2013-2018.

Alhamdulillah syukur sudah banyak potensi dan keberhasilan pembangunan yang kita capai. Walaupun kami juga menyadari bahwa masih ada beberapa hal yang belum optimal pencapaiannya. Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan penghargaan yang tinggi pada semua pihak atas kerja sama yang baik membangun Sumsel sesuai tanggung jawab masing-masing,” jelas Mawardi.

Lebih jauh Mawardi mengatakan, dalam pidatonya ini ia akan menyampaikan dua hal penting yakni soal prioritas pembangunan tahun 2018 dan capaian kinerja pembangunan serta gambaran keuangan daerah.

“Prioritas pembangunan Sumsel 2018 antara lain provinsi olahraga, pembangunan lingkungan berbasis landscape, peningkatan investasi, pengembangan usaha dan pariwisata, penanggulangan kemiskinan, infrastruktur dan konektivitas, pendidikan untuk semua, kesehatan untuk semua, perumahan dan pemukiman, stabilitas keamanan dan ketertiban serta kedaulatan pangan,” paparnya.

Dijelaskannya, capaian indikator makro pembangunan 2018 meliputi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,04  persen lebih tinggi dari tahun 2017 sebesar 4,42 persen. Adapun lapangan usaha yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan itu masing-masing adalah pertambangan dan penggalian, kedua industri pengolahan, kemudian pertanian, kehutanan dan perikanan, konstruksi serta perdagangan besar dan eceran.

Indikator lainnya yakni inflasi Sumsel tahun 2018 sebesar 2,74 persen. Penurunan persentase penduduk miskin, peningkatan IPM tahun 2017, serta penurunan tingkat penganggutan terbuka pada 2018 menjadi 4,23 persen. Seeta capaian gini rasio yang lebih baik dari nasional. Selanjutnya ia menjelaskan gambaran pengelolaan keuangan daerah sebagai wujud kinerja APBD.

” Target pendapatan daerah Provinsi Sumsel sebesar Rp9,19 triliun, terealisasi Rp9,14 triliun,” imbuhnya.

Pendapatan tersebut merupakan realisasi dari PAD Rp3,52 triliun, dan dana perimbangan Rp5,51 triliun serta lain-lain pendapatan yang sah Rp100 miliar lebih. Sedangkan dari sisi belanja daerah terealisasi Rp7,9 triliun dari target sebesar Rp8,6 triliun

“Realisasi belanja daerah itu meliputi belanja tidak langsung Rp4,8 triliun dan belanja langsung Rp3,08 triliun,” jelasnya.

Di akhir pidato Ia berharap dukungan dan kerja sama semua pihak agar pencapaian pembangunan Sumsel periode 2018-2023 dengan tekad Bersatu Sumsel Maju untuk mencapai visi misi Sumsel Maju untuk Semua dapat diraih bersama.

Sementara Ketua DPRD Provinsi Sumsel M Aliandra Gantada mengatakan, usai penyampaian tersebut selanjutnya agenda Rapat Paripurna LVIII (58) akan melakukan pembentukan pansus-pansus pembahasan dan penelitian terhadap LKPJ Gubernur Sumsel Tahun Anggaran 2018.

“Rapat akan kita schors 10 menit untuk menentukan komposisi pansus yang sudah dibacakan oleh sekretaris dewan tadi,” jelasnya. #ari

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here