Palembang, SumselSatu.com
PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) menempati posisi kedua perusahaan yang sehat di Provinsi, Sumatera Selatan (Sumsel).
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya ketika dibincangi usai rapat umum Pemegang Saham PT Jamkrida Sumsel (Perseroda) Tahun Buku 2022, Senin (13/3/2023).
Dikatakan Mawardi, untuk laporan keuangan PT Jamkrida Sumsel meningkat dari tahun. Diharapkan hasil ini meningkat setiap tahunnya.
Mawardi mengatakan, untuk perusahaan yang paling sehat ditempati Bank Sumsel Babel (BSB), disusul PT Jamkrida. Artinya, sepanjang banyak modal ditanamkan semakin banyak juga keuntungan.
“Harapan untuk Jamkrida ini supaya pemerintah daerah menambah modal agar untungnya lebih besar,” ucapnya.
Komisaris Utama PT Jamkrida Sumsel Afrian Joni, SE, MM, mengatakan, persentase seluruh indikator makro meningkat dari laba dan buku efesiensi. Yakni, laban Rp16,1 miliar dengan jaminan 50 persen untuk dana pemilihan umum, Corporate Social Responsibility (CSR), jasa produksi dan lainnya.
Menurut Afrian, tahun depan banyak produk yang dapat dimanfaatkan oleh PT Jamkrida. Di antaranya, bidang garansi dengan kontraktor, Kredit Usaha Kecil (KUR) dan kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjamin kredit usaha rakyat.
“Kita ingin bekerja sama secara nasional dengan provinsi di Indonesia seperti Lampung, Bangka Belitung (Babel), Bengkulu dan Jambi. Untuk itu diperlukan modal yang besar. Untuk modal dasar Rp400 miliar, sementara kita baru punya Rp135 miliar. Kalau 50 persen saja menjadi Rp200 miliar,” paparnya.
Ia menerangkan, untuk marketnya yakni 17 Kabupaten/Kota Sumsel. Kemudian, memperluas market dan meningkatkan kerjasama dengan BSB. Apabila penyertaan modal besar dengan BSB, maka kesempatan gearing ratio (rasio keuangan untuk membandingkan ekuitas pemilik dengan peminjam) 40 kali lipat dari deposit di BSB.
“Jadi semakin banyak modal yang kita tempatkan di Bank Sumsel, maka 40 kali lipat kita bisa mendapatkan penjaminan di sana, uangnya tidak hilang dan uangnya bukan dibelanjakan,” katanya.
“Produk yang paling banyak yakni penjaminan kredit, kredit usaha rakyat, kredit konsumtif pegawai dan KUR UMKM,” tutupnya. #Nti
