Sekayu, SumselSatu.com
Danau Ulak Lia di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terpilih sebagai juara ketiga Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2022 untuk kategori Surga Tersembunyi atau Hidden Paradise di Indonesia dalam acara malam puncak API Award 2022 di Banda Aceh, Aceh, Jumat (25/11/2022).
Berdasarkan hasil voting yang digelar panitia API Award 2022, Rabu (1/6/2022) hingga Senin (31/10/2022) melalui sejumlah kanal yakni Instagram, YouTube, dan Facebook, Danau Ulak Lia memperoleh 20,25 persen suara.
Sementara juara pertama diraih
Teluk Nanga Lok yang terletak di Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan 26,09 persen suara. Peringkat dua, Terujak Falls, Kabupaten Aceh Timur, dengan perolehan voting 23,25 persen suara.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal berterima kasih kepada semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat Kabupaten Muba yang telah memberikan suara mereka untuk menghantarkan Danau Ulak Lia sebagai juara.
Aufa berharap API Award 2022 dapat mengedukasi para penggerak pariwisata di daerah dan mengajak berbagai pihak untuk aktif dalam meningkatkan kepedulian terhadap pariwisata di daerah, sekaligus mempromosikannya secara masif.
“Ajang API dapat memberi kesadaran bagi pemerintah daerah dan pengelola tempat wisata agar terus giat dalam membangun sektor pariwisata,” katanya.
Butuh 20 Menit Jalur Darat
DANAU Ulak Lia terletak di Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu, tepatnya terletak di seberang Kota Sekayu yang berjarak ± 2,5 kilometer (KM), dengan luas ± 75 hektar.
Untuk mencapai lokasi Danau Ulak Lia transportasi cukup lancar, dapat ditempuh melalui jalan darat dengan waktu tempuh ± 20 menit. Panorama Danau ini cukup indah dikelilingi oleh pohon yang rindang dan suasana yang masih alami.
Pada musim hujan danau ini akan tampak lebih indah karena air Sungai Musi yang pasang dan menggenangi seluruh permukaan danau ini. Danau Ulak Lia adalah objek wisata yang akan menjadi andalan Kabupaten Muba karena letaknya yang tidak jauh dari pusat Kota Sekayu.
Wilayah danau mempunyai lokasi cukup strategis, karena jarak dari dari pusat kota dapat ditempuh sekitar 3 km, yang terletak di tepian Jalan Sekayu-Pendopo-Muaraenim.
Panorama danau ini, sangat bagus ketika sore hari karena kondisi danau yang masih asri ditambah lagi bisa musim penghujan membuat Sungai Musi pasang dan menggenangi seluruh permukaan Danau Ulak Lia.
Di kawasan Danau Rawa ini telah dibangun penunjang untuk wisatawan, yakni pada tahun 2019 sudah ada 2 pembangunan yang dilakukan yaitu Dermaga dan jogging track sepanjang 945 meter.
Kemudian, pembangunan di tahun 2020 gazebo sebanyak 11 unit, pergola sebanyak 5 unit, gedung tourism informasi, dan pembangunan talud sepanjang 1404 meter.
Menyerupai Tapal Kuda
DARI keterangan beberapa warga asli setempat, Ulak berarti pusaran air, sedangkan Lia merupakan anak gadis yang meninggal di dalam pusaran danau yang tidak pernah ditemukan hingga sekarang. Konon akibat peristiwa ini warga setempat memberikan nama danau dengan danau Ulak Lia.
Secara umum topografi di sebagian besar wilayah danau merupakan tanah dataran rendah yang tergenang air pasang. Wiayah perairan inti danau dengan luas mencapai 50 hektar merupakan bagian yang paling rendah, sehingga areal ini selalui tergenang air sepanjang tahun.
Keistimewaan danau ini sebagai obyek dan daya tarik wisata terutama terhadap keunikan fisik perairan danau yang mempunyai bentuk menyerupai tapal kuda. Bentuk yang unik ini kemungkinan terjadi oleh adanya proses sedimentasi aliran Sungai Musi pada masa lalu.
Namun keunikan bentuk perairan danau ini hanya dapat disaksikan pada waktu tertentu, tidak dapat disaksikan sepanjang tahun karena sangat tergantung dengan hidrologi di wilayah tersebut.
Kondisi ini pula yang mempengaruhi kedatangan pengunjung yang sebagian besar berasal dari kawula muda. Beberapa pondok yang didirikan dimanfaatkan untuk bersenda gurau sambil menikmati pemandangan alam. Pengunjung tidak henti berdatangan karena walaupun musim kemarau, danau ini masih bertahan dengan debit airnya yang jernih.
Misi yang diemban pemerintah untuk pengembangan Danau Ulak Lia, yaitu meningkatnya daya tarik dan berkembangnya kegiatan wisata di wilayah danau, dengan memanfaatkan panorama perairan danau dan nuansa kehidupan masyarakat agraris melalui pengendalian dan pelestarian lingkungan alam dan sosial budaya masyarakat.
Kelestarian Alam Harus Dijaga
Wakil Ketua DPRD Sumsel H M Giri Ramanda N Kiemas, SE, MM, berharap kelestarian alam dan ekosistem di danau tersebut dapat terus terjaga. Pengembangan kawasan juga perlu dilakukan agar lebih menarik para wisatawan.
“Melihat kondisinya, maka terus lakukan pengembangkan dan terus lestarikan objek wisata ini,” ujar Giri yang mengaku baru pertama kali datang ke danau tersebut.
Giri mengatakan, akan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar jika kelestarian terjaga dan pengembangan dilakukan.
“Karena akan ada banyak manfaat yang dirasakan oleh orang-orang sekitar,” kata Giri.
Jadi Lokasi Liburan Masyarakat
SELAIN terletak di lokasi yang cukup strategis karena jaraknya berkisar dua kilometer dari pusat Kota Sekayu. Objek wisata Danau Ulak Lia juga memiliki pesona tersembunyi. Airnya yang jernih dan berkilau dengan dikelilingi pepohonan liar disertai kicauan burung, membuat danau sangat elok di pandang mata. Ibaratkan gadis cantik pendiam yang dapat memikat para lelaki.
Maka tak heran, jika di saat hari libur, seperti libur tahun baru, 17 Agustus dan Hari Raya Idul Fitri, Danau Ulak Lia menjadi sasaran masyarakat dari berbagai daerah.
“Kami dari Desa Sukarami pak, tujuan ke sini untuk berlibur lebaran, karena pemandangannya indah dan nyaman,” ujar Andre, salahsatu pengunjung saat dibincangi, Senin (24/4/2023).
Berbeda dikatakan Rati (21), pengunjung asal kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Gadis cantik berkulit putih ini mengaku ia dan rombongan baru pertama kali berkunjung ke Danau Ulak Lia.
“Selama ini kami hanya tahu lewat media sosial, bahwa di Sekayu ada objek wisata Danau Ulak Lia. Setelah berkunjung, ternyata pemandangannya cukup menarik dan nyaman untuk berlibur,” katanya.
Sementara Kamaluddin (46) pedagang makanan mengaku, bahwa keberadaan Danau Ulak Lia sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk mengais rejeki. Menurut Kamaluddin, jika Danau Ulak Lia ini dilengkapi berbagai fasilitas keadaan bisa lebih ramai lagi.
“Kalau di segi keamanan, Alhamdulillah aman. Harapan kami agar situasi bisa lebih ramai lagi, fasilitas di Danau Ulak Lia ini ditingkatkan terutama permainan air, perahu karet, spead boat, jetsky dan lain sebagainya. Jika perlu buat fasilitas jalan untuk mengelilingi danau agar para pengunjung lebih leluasa menikmati masa liburnya. Karena sejauh ini saya lihat, para pengunjung hanya sebatas duduk dan foto bersama, setelah itu pulang, karena tidak ada tontonan,” ungkapnya.
Kamaluddin juga mempertanyakan batuan gerobak dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba untuk penjual makanan yang ada di objek wisata Danau Ulak Lia.
“Sebelumnya, kami penjual makanan dijanjikan akan diberi bantuan gerobak untuk berjualan. Namun hampir dua tahun ini belum ada. Harapan kami diadakan, karena kami sudah lama menunggu,” harap dia. #Fly