Tiga Saudara Meninggal Karena Ginjal, Chairul Rasakan Trauma Mendalam (Part 4)

Chairul S Matdiah saat bersama kedua adiknya yang sudah meninggal dunia. (FOTO: SS 1/IST).

Palembang, SumselSatu.com

Penyakit ginjal menimbulkan rasa trauma mendalam bagi Chairul S Matdiah, SH, MHkes. Bahkan, tiga saudaranya meninggal setelah mengalami gangguan fungsi pada organ ginjal.

“Tiga saudara saya meninggal karena penyakit ginjal. Ketiganya harus merasakan pengobatan cuci darah atau hemodialisis (Prosedur perawatan untuk menyaring limbah dan air dari darah-red),” ujar Chairul.

Saudara pertama yang meninggal karena penyakit ginjal adalah Aguspianto, yang pernah menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan (DPRD Sumsel) Periode 2014-2019. Aguspianto meninggal dunia pada tahun 2016.

Kedua adalah H Darmiat Darmowidakdo, SPd, SH, MH, seorang pengacara dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) 2009-2014. Darmiat meninggal dunia pada tahun 2019. Ketiga adalah Misnaida, SPd, seorang guru yang meninggal dunia pada tahun 2021.

“Waktu itu saya sudah cari pendonor ginjal, tapi tidak dapat. Jadi bukan berarti saya tidak urusi adik-adik, sudah usaha maksimal tapi tidak dapat,” katanya.

“Kalau waktu itu dapat pendonor, saya yang akan membiayai cangkok ginjal ketiga saudara saya, apalagi Darmiat dan Aguspianto, itu mencari betul tapi tidak dapat, bahkan sampai mencari hingga ke luar negeri,” Chairul menambahkan.

Dibandingkan dengan ketiga saudaranya, Chairul mengaku masih bernasib beruntung karena tidak mengalami cuci darah dan dua kali melakukan cangkok ginjal. Operasi pertama dilakukan tahun 2007 di Mount Elizabeth Hospital setelah mendapat donor ginjal dari adik ipar bernama Bambang Sugiarto.

“Tahun 2018 saya kembali cangkok ginjal yang kedua di Kamboja. Saya berada di Kamboja selama 9 hari, 7 hari menginap sebelum operasi dan 2 hari menjalani operasi. Setelah operasi berhasil, saya harus menyewa pesawat pribadi menuju Singapura untuk dirawat di Mount Elizabeth Hospital,” tutur Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten OKI Periode 2006-2009.

“Dulu saya belum tahu kalau di Kamboja ada cangkok ginjal, kalau saya tahu dari awal sudah saya bawa ketiga saudara saya ke Kamboja,” sesalnya.

Chairul mengaku, jika ginjal menjadi penyakit turunan di keluarganya. Karena itu, dia merasa trauma dengan penyakit ginjal.

“Keturunan kami ginjal galo (semua-red). Ayah saya (H Matdiah Faat) meninggal karena penyakit ginjal tapi tidak cuci darah, sementara Umak (Hj Rodiah Matdian) meninggal karena darah tinggi. Tapi kalau saya nasibnya masih mujur, tuhan belum menghendaki. Dua kali saya melakukan cangkok ginjal,” kata Chairul yang dari Partai Demokrat itu.

Karena trauma dan memiliki riwayat keturunan ginjal, Chairul kini menjaga pola makan dan minum di keluarganya. Juga tidak gampang minum obat saat menderita sakit.

“Jadi sekarang lebih perhatian, makan dan minum harus bersih, juga tidak gampang minum obat. Dulu waktu hidup di dusun, sakit sedikit minta suntik, kalau tidak suntik tidak sembuh. Sekarang lebih waspada, minum obat juga harus hati-hati,” tandasnya. #fly (Habis…….).

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here