Waspada Banjir, Pemkot Palembang Pasang Box Culvert

NGOBROL BANJIR ---- Suasana ngobrol bareng Bung FK, Minggu (2/12/2018, di Lord Cafe, mengulas masalah banjir di Palembang. (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com

Banjir yang beberapa kali merendam sejumlah jalanan di Kota Palembang membuat pemerintah setempat waspada. Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memasang box culvert di titik-titik rawan banjir.

Informasi pemasangan box culvert ini dikatakan Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Ahmad Bastari saat ngobrol bareng Bung FK di Lord Cafe, Palembang, dengan tema ‘Waspada Banjir,’ Minggu (2/12/2018).

Ahmad Bastari mengatakan, sudah ada dua lokasi pemasangan box culvert di Jalan Kol H Barlian, yakni di kawasan Punti Kayu dan Dharma Agung. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi genangan air di jalanan saat hujan lebat. Sebab diketahui dua lokasi ini terendam banjir terparah belum lama ini.

Box culvert yang dipasang berdimensi 2 × 1 meter (double box) crossing sepanjang 20 meter. Selain pemasangan box culvert, saat ini juga sedang mempersiapkan kolam retensi baru. Idealnya ada 77 kolam retensi, tapi saat ini baru ada 34 kolam retensi,” ujar Ahmad Bastari.

Sementara Kepala Balai Besar Sungai Wilayah Sumatera Selatan VIII Ir Sutarji menjelaskan, dalam hal penanganan banjir ini pihaknya akan fokus pada pompanisasi Sungai Bendung dan normalisasi sungai.

“Normalisasi Sungai Bendung dilakukan sepanjang 5,50 kilometer melalui perkuatan tebing sungai. Kolam retensi dibuat di muara Sungai Bendung seluas 1 hektare dengan kapasitas 50.000 meter kubik,” bebernya.

Kolam ini, lanjut Sutarji, akan berfungsi sebagai penampung air saat musim hujan. “Kolam juga dilengkapi dengan enam pompa berkapasitas masing-masing 6.000 liter per detik, bangunan rumah pompa, dan genset,” ucapnya.

Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Ramlan Jamseri menmbahkan, pendekatan struktural perlu dilakukan dan pembangunan risiko perlu dibarengi dengan pendekatan nonstruktural.

Pendekatan nonstruktural seperti tidak membuang sampah ke sungai juga berperan penting dalam pengurangan risiko banjir. “Masyarakat kita harus terus diajak berkolaborasi untuk mencegah dampak banjir ini,” imbuhnya.

Masih soal banjir, dosen Fakultas Teknik Unsri, Taufik Ari Gunawan, ST, MT mengingatkan perlunya prioritas dalam menangani banjir di Palembang. “Pemkot harus mempersiapkan payung hukum dalam tata ruang wilayah, mana daerah boleh direklamasi, budidaya, konservasi dengan melakukan maping dan gerakan yang terukur volume dan luasan areanya,” ujar dia.

Dia juga berpendapat, harus ada pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari seperti bak penampung, selain juga perlu pemanfaatan lubang bipori di setiap rumah warga. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here