
Palembang, SumselSatu.com
Salah satu akun TikTok yang menyebarkan pernyataan uang masuk Madrasah Aliyah Negeri 3 (MAN 3) Palembang tiga tahun lalu hampir Rp20 juta dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) Rp1 juta per bulan, dan viral di media sosial (medsos).
Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan (Kemenag Sumsel) Dr Syafitri Irwan, SAg, mengatakan, informasi yang disebar akun TikTok tersebut adalah fitnah dan hoaksĀ berita bohong.
“Kami akan melaporkan akun TikTok itu keĀ pihak kepolisian,” ujar Syafitri saat memberikan keterangan kepada wartawan, Selasa (23/5/2023).
Dia mengatakan, MAN 3 Palembang merupakan salah satu Madrasah terbaik se-Indonesia. Namun, nama baik MAN 3 Palembang tercoreng akibat salah satu akun TikTok.
Banyak prestasi yang diraih MAN 3 Palembang. Di antaranya adalah 100 persen siswanya di tahun ini masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
“Jarang ada lulusan diterima di PTN favorit. Jadi ini Meresahkan kami, tujuannya apa. Tidak ada konfirmasi. Tapi ini langsung diviralkan,” katanya.
Syafitri menjelaskan, pernyataan di Akun TikTok ini cukup menampar institusinya. Di tengah prestasi MAN 3 Palembang, tapi ada pernyataan di medsos tanpa konfirmasi.
“Tidak ada konfirmasi dengan saya, Kepala Madrasah, Kabid Madrasah, Kabag TU, Kemenag Kota Palembang. Tidak ada konfirmasi sama sekali, tapi mereka sudah viralkan. Karena komite itu masih ada di sini. Kepala Madrasah ada, harusnya dikonfirmasi terlebih dahulu. Jangan menyebar fitnah,” tegasnya.
Dia menjelaskan, uang Rp1 juta itu karena ada Boarding Class (pondok pesantren) untuk kelas 10. Jadi kelas 10 itu wajib menginap selama 1 tahun. Jadi 1 tahun itu ada biaya makan minum, biaya pembersihan kamar. Sedangkan yang masuk Rp8 juta itu digunakan kegiatan selama 1 tahun, sarana prasarana, listrik saat siswa belajar malam. Itu bisa dipertanggungjawabkan uang awal tahun sebesar Rp8 juta,” kata Syafitri.
“Kami mau komunikasi dengan akun TikTok itu, tapi ada kendala, tapi ini jadi pekerjaan rumah (PR) kami. Apa motivasi dan tujuannya menyebarkan pernyataan di akun itu. Ini institusi yang dicemarkan, institusi yang melahirkan siswa terbaiknya. MAN 3 adalah madrasah keterampilan terbaik se-Indonesia. Bahkan, ada siswa ikut World Mathematics Invitational di Korea Selatan (Korsel) dan lomba Robotik yang juga dilaksanakan di Korsel,” sambungnya.
Syafitri mengatakan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di MAN 3 Palembang tidak ada uang masuk berlebihan.
“Sekarang uang masuk Rp4,9 juta. Itu masih batas wajar, karena banyak sekolah lain unggulan yang nominalnya lebih besar dari MAN 3,” katanya.
Mekanisme PPDB, jelas Syafitri, biaya pendidikan yang dibayarkan orangtua itu berdasarkan kesepakatan bersama. Kepala Madrasah memaparkan program untuk pembelajaran malam hari seperti Bahasa Arab, Fiqih, Tahfiz dan pembelajaran lainnya diputuskan dalam rapat Komite Sekolah.
“Tidak ada anggaran bayar listrik malam. Jadi dibuat kesepakatan untuk kebutuhan dalam proses edukasi siswa yang boarding class pada pembelajaran malam hari. Jadi saat ada kesepakatan uang masuk awal tahun Rp8 juta tiga tahun lalu, itu kesepakatan komite dengan orangtua. Kepala MAN 3 tidak ikut terlibat saat penentuan uang masuk awal tahun sebesar Rp8 juta itu,” bebernya.
Dia juga mengimbau kepala madrasah agar lebih hati hati dalam PPDB, termasuk menentukan biaya. Pembiayaannya disesuaikan dengan kemampuan orangtua.
“Untuk masyarakat kita berharap untuk bijak melihat konten di medsos. Jangan mudah terpengaruh dengan akun yang tidak jelas yang menyebarkan fitnah dan hoaks untuk menjatuhkan orang. Jadi akan kami laporkan ke Polda,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala MAN 3 Palembang Hj Komariah Hawa, MPd, menjelaskan, ada sembilan gedung yang harus dibiayai. Gedung A, B dan C itu dibiayai oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Gedung lainnya tidak dibiayai BOS sehingga minta dibiayai Komite Sekolah.
“Kami kurang guru, seperti guru olahraga tidak ada PNS jadi pakai guru olahraga honor. Guru olahraga yang bisa berbahasa Inggris karena kita ada kelas Bahasa Inggris. Guru Matematika, Guru Fisika itu guru honor. Makanya kami usulkan pakai dana komite,” katanya.
Komariah menerangkan, unsur komite itu ada dari Kejaksaan, Kepolisian, Advokat dan Kemenag.
“Akan kita laporkan ke Polda akun tersebut,” ucapnya.
Lanjutnya, pada saat rapat komite semua memberi tanggapan, ada wali yang keberatan dijawab tergantung komite.
“Jadi rapatnya berkali kali. Kalau tidak sanggup bayar full, minta keringanan, itu bisa diberi keringanan. Bahkan ada yang dapat beasiswa sehingga buku, baju dibayari. Sementara yang jalur prestasi uang komite itu tidak bayar,” katanya. #Nti