Ingin Majukan Desanya, Bujangan Ini Ikut Pilkades

Ganesa Putra saat hadir di kantor desa untuk mengambil undian nomor urutnya pada Pilkades Desa Sukamaju, Kecamatan Baturaja Barat, OKU, Selasa (3/7). (FOTO: WIDORI)

Baturaja, SumselSatu.com  

Seorang warga Desa Sukamaju Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) bernama Ganesa Putra Ganesha sangat ingin memajukan desanya yang masih ‘terpinggirkan’. Demi mewujudkan keinginan itu, lelaki yang masih berstatus bujangan tersebut ikut menjadi kandidat pemilihan kepala desa (pilkades) yang akan berlangsung 23 Juli mendatang.

Proses pilkades di Desa Sukamaju, Kecamatan Baturaja Barat, memasuki tahap pengundian nomor urut yang dilakukan pada rapat pleno, Selasa (3/7/2018). Pengundian dilakukan di kantor desa setempat. Empat calon kepala desa yang akan bertarung, tampak hadir untuk mengambil undian nomor urut masing-masing.

Ganesa Putra, lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) prodi Ilmu Komunikasi Universitas Baturaja (Unbara) terlihat paling muda dibanding kandidat lain. Namun itu tak membuat nyalinya ciut. Dengan penuh percaya diri dia mengambil undian nomor urutnya.

“Saya mendapat nomor urut dua, salam dua jari, mohon dukungannya,” ucap Ganesa setelah melihat nomor urut yang didapat. Dia optimis nomor dua akan membawa keberuntungan untuknya.

Diungkapkan Ganesa, alasan utama dirinya ikut bertarung di pilkades tidak lain ingin membantu masyarakat di desanya yang selama ini banyak terpinggirkan, padahal desanya tidak jauh dari Kota Baturaja.

Makna terpinggirkan yang dimaksudnya, lantaran banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Matapencaharian warga desa mayoritas pedagang, ada juga yang jadi pembuat batako, dan petani. Namun semua itu tidak diperhatikan secara baik.

“Selama ini warga seperti hidup dalam penjajahan,  tak ada perhatian, selalu dibodohi. Nah, saya tidak ingin hal itu terjadi lagi.  Saatnya yang muda berkarya,” tegas Ganesa.

Tak hanya itu, Ganesa juga melihat, selama ini kegiatan karang taruna di desanya tidak aktif dan jauh dari perhatian pemerintah desa. Untuk kegiatan olahraga saja, para pemuda harus ‘mengemis’, serta lapangan olahraga seperti volly, sepakbola, dan lain-lain juga tidak disediakan.

Untuk olahraga, para pemuda memanfaatkan lapangan milik warga yang tidak terpakai,  sementara untuk peralatan olahraga setiap pemuda dengan sukarela mengumpulkan dana.

“Padahal dana itu ada tapi tidak diturunkan untuk kemakmuran karang taruna,” ungkap Ganesa.

Namun pria yang masih berumur 28 tahun itu tidak menyalahkan siapapun. Menurut dia,  hal tersebut terjadi karena sistem tatakelola desa dan ketidaktahuan masyarakat ditambah adanya ketakutan masyarakat.

Maka dari itu, jika terpilih, Ganesa akan mengajak generasi muda dan seluruh elemen masyarakat untuk memajukan desa dan memajukan masyarakatnya.

“Mohon arahannya untuk menuju desa yang lebih baik lagi, saya tidak akan lupa, saya tidak gila jabatan karena sudah saatnya yang muda maju dan berkarya,” pungkasnya. #ori

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here