Jadi Duta Literasi Sumsel, Percha Leanpuri Harus Memotivasi Minat Baca

DUTA LITERASI ---- Penobatan Percha Leanpuri menjadi Duta Literasi Sumsel, Selasa (27/11/2018). (FOTO: SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com

Percha Leanpuri resmi dinobatkan menjadi Duta Literasi Sumsel. Dengan predikat yang disandangnya, putri Gubernur Sumsel H Herman Deru ini punya tugas yang tak sederhana, yakni memotivasi minat baca khususnya di kalangan anak-anak.

Penobatan Duta Literasi Sumsel ini dilakukan bersamaan dengan seminar sehari Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Selasa (25/11/2018), di Perpustakaan Provinsi Sumsel.

Dalam sambutannya, Gubernur Sumsel Herman Deru mengakui, kegiatan membaca hampir dilupakan. “Kita saat ini hanyut dengan gadget, laptop, internet. Kita harus memotivasi anak-anak untuk membaca, karena cikal bakal orang berpengetahuan di perpustakaan,” ujar Gubernur.

Deru pun mengungkapkan keinginannya agar ada tempat bagi anak-anak berkumpul sekaligus juga sebagai taman bacaan.

“Ilmu kita sebagain besar dari membaca. Saya minta penganggaran, saya ingin tahun depan sudah ada,  di mana tempat orang nongkrong ada tempat baca,” katanya.

Menurut Herman Deru, secara nasional, Duta Literasi belum ada. Sehingga, dalam hal ini tugas Percha Leanpuri tidaklah sederhana.

“Anak saya yang dipilih, karena memiliki potensi , ini bukan jadi komoditas politik. Ini untuk pengetahuan. Tentu ada alasan, ilmu pengetahuan. Percha harus jadi panutan bagi anak-anak di Sumsel agar meningkatkan minat baca. Tugas kita menjadikan buku sebagai kebutuhan. IT jangan dijadikan saingan. Tunjukkan Percha punya bakat untuk mengajak, mempengaruhi orang untuk membaca. Mengajak anak usia dini hingga yang tua untuk membaca,” kata Deru.

Sementara Kepala Perpustakaan Provinsi Sumsel, Mislena, SE, MM mengatakan, pihaknya menobatkan Percha Leanpuri sebagai Duta Literasi Sumsel untuk menjadi penggerak budaya baca di Sumsel.  Sehingga anak-anak mencintai buku untuk menambah pengetahuan.

“Kita menunjuk Duta Literasi kepada Percha Leanpuri karena aktivitas dan ketokohannya yang begitu kuat di Sumsel dan nasional. Sehingga kami yakin beliau dapat menjadi penggerak budaya baca,  diharapkan dapat meningkatkan minat baca di Sumsel,” bebernya.

Mislena mengungkapkan, akhir-akhir ini pengunjung Perpustakaan Provinsi Sumsel agak menurun,  karena tempatnya kurang nyaman. “Minatnya besar, misalnya pada Sabtu dan Minggu biasanya tidak tertampung. Dalam sehari 200 orang. Yang mendominasi anak-anak dan umum. Persentasenya 60 persen dari remaja dan 40 persen dari anak-anak dan PAUD,” paparnya.

Ketika disinggung targetnya pada 2019, Mislena menuturkan, pihaknya ingin ada e-book. Diakuinya, Perpustakaan Provinsi Sumsel ketinggalan dibanding perpustakaan provinsi lain yang telah memiliki koleksi e-book. Sementara untuk buku, Perpustakaan Provinsi Sumsel memiliki koleksi sekitar 2.500 jenis buku dengan 800 ribu eksemplar buku.

“Dalam waktu tiga tahun terakhir belum nambah buku. Karena  kita ingin beli tapi tidak ada dananya. Kita dibantu nasional,” pungkasnya. #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here