Jaringan Advokasi Masyarakat Sumsel Desak Manajer PLN Sukarami Mundur

UNJUKRASA---Massa dari Jaringan Advokasi Masyarakat Sumsel melakukan aksi unjukrasa di Kantor PLN WS2JB, Selasa (4/4/2023). (FOTO: SS 1/YANTI).

Palembang, SumselSatu.com

Puluhan masa Jaringan Advokasi Masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) mendatangi Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palembang, Selasa (4/4/2023).

Kedatangan mereka dalam rangka aksi unjukrasa dan mendesak Pimpinan dan Manager PLN Sukarami Alang-alang Lebar (AAL) mundur dari jabatannya, karena diduga menggunakan debt collector berkedok perusahaan pihak ketiga.

Koordinator Lapangan Rubie Indiarta mengatakan, ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh PLN. Pertama, PLN ini menggunakan jasa debt collector berkedok perusahaan pihak ketiga untuk datang ke rumah warga mencabut meteran atau menukar meteran.

Kedua, sikap tidak sopan dan tidak humanis kepada masyarakat yang didatangi oleh petugas PLN. Ketiga, ada kegiatan PLN yang merugikan masyarakat, seperti kabel yang semrawut dan tak kunjung diperbaiki.

“PLN Sukarami melakukan tindakan yang tidak benar kepada kami. Jika tidak ada tindakan lebih lanjut maka kami melakukan aksi lanjutan,” katanya.

Rubie berharap PLN lebih humanis terhadap masyarakat dan memberikan rentan waktu yang lebih baik. Selain itu, masyarakat juga berhak menikmati pelayanan terbaik dari PLN untuk Kota Palembang.

“Tujuan utama pemerintah mendirikan PLN ini untuk kesejahteraan masyarakat, bukan untuk menindas masyarakat,” tegasnya.

Mewakili PT PLN, Sendi Rudiarto, Manager Komunikasi SOPJP mengatakan, PLN terbuka terhadap aspirasi yang bersifat membangun.

“Untuk perbaikan akan kita tindak lanjuti, salah satunya pemeliharaan tentang kabel terkait dan bahaya kelistrikan,” katanya.

Terkait adanya pencabutan yang dilakukan oleh pihak PLN, dia akan mengklarifikasi terlebih dahulu karena belum dapat informasi yang utuh. Pihaknya akan melakukan evaluasi kinerja dan menjadi bahan pertimbangan apakah sudah sesuai standar operasional sebagai bentuk pelayanan untuk masyarakat.

“Masyarakat tidak usah ragu-ragu jika ada pelayanan kita yang kurang baik, kita mudah dijangkau baik itu lewat telepon, aplikasi PLN Mobile, atau bisa langsung datang ke kantor. PLN terbuka terkait dengan masukan serta kritik yang membangun ke PLN,” katanya. #Nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here