Komite Pedagang Pasar Minta Harga Pangan Jangan Dijadikan Isu Politik

TOLAK---Ketum Komite Pegadang Pasar Abdul Rosyid Arsyad (kemeja putih) saat menggelar aksi protes. (FOTO : SS1/YANTI)

Palembang, SumselSatu.com 

Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Komite Pedagang Pasar (KPP) minta agar harga pangan jangan dijadikan isu politik. Pasalnya, pernyataan yang menyebut harga pangan mahal membuat masyarakat enggan berbelanja ke pasar.

Ketum KPP, Abdul Rosyid Arsyad, saat melakukan kunjungan ke Pasar 16 Ilir, Palembang, Sabtu (22/12/2018), mengatakan, setelah Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga S Uno mendatangi pasar dan menyebut kalau harga pangan tinggi, setelah itu pasar malah menjadi sepi dan ini membuat pedagang risau.

“Pasar menjadi sepi, ini kita ramaikan kembali. Ini bentuk upaya kita meramaikan pasar kembali,” ujar Abdul Rosyid.

Abdul Rosyid Arsyad menegaskan, dirinya sengaja melakukan pengecekan harga pangan di pedagang untuk membuktikan pernyataan yang menyebut harga pangan naik. Setelah dicek, ternyata didapati harga pangan masih stabil dan murah.

“Sebelum ke sini, saya ke pasar di Prabumulih. Harga pangan di Pasar 16 Ilir dengan di pasar Prabumulih tidak jauh berbeda. Kalau pasar di Prabumulih barang-barangnya dari Jawa sedangkan barang di sini langsung dari petani, sehingga lebih murah. Ini jalur distribusinya harus disederhanakan. Untuk perbedaan harga barang di Pasar 16 dengan Pasar di Prabumulih berkisar Rp500 – Rp1.000,” bebernya.

Ke depan, sambung Abdul Rosyid, solusi agar harga-harga barang sama di semua tempat adalah dengan membuat konsep belanja online. Dengan demikian, harga dari petani langsung ke pedagang. Nama aplikasinya adalah kita gelar.com.

“Aplikasi itu nanti bisa didownload. Sehingga harga dari petani langsung ke pedagang,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua KPP Sumsel Asep mengatakan, pihaknya turun ke pasar untuk mengecek harga pangan langsung ke pedagang. Ternyata harga pangan di pasar masih stabil dan murah.

“Penyataan Sandiaga kalau harga pangan tinggi itu tidak benar. Kami menolak pernyataan Sandiaga soal harga pangan tinggi,” ujar dia.

Asep mengungkapkan, jika terjadi kenaikan harga, hal itu lebih dikarenakan faktor cuaca. “Jangan menakuti masyarakat ke pasar. Kami resah dengan pernyataan kalau harga pangan tinggi.  Padahal harga pangan stabil,” paparnya.

Asep menuturkan, pihaknya akan memberikan solusi agar harga pangan stabil yakni dengan sistem berdagang online. “Kami nyatakan dukungan kepada Capres dan Cawapres Jokowi dan Ma’ruf Amin. Karena kami yakin Jokowi bisa menstabilkan harga. Masyarakat jangan terpengaruh isu harga mahal,  karena buktinya harga pangan stabil, ” tandasnya.

Asep menambahkan, selain cuaca, faktor lain yang biasa mendongkrak harga yakni menjelang hari besar seperti tahun baru dan hari besar keagamaan.

“Kalaupun ada kenaikan itu tidak lama, kemudian turun lagi. Tergantung musim, secara keseluruhan harga pangan stabil. Kami sudah road show ke pasar di Sumsel. Jadi masyarakat jangan takut ke pasar,” pungkasnya.  #nti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here